Paling Sering Dilihat

  • Kalender Islam NU Tahun 2023 – Versi PDF (79,330)
    Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) telah menerbitkan Kalender Islam Tahun 2023 M yang mendasarkan tanggal-tanggal islam dengan hisab imkanur rukyat sesuai kriteria MABIMS yang baru (Kriteria 364). NU memberi tajuk kalender ini sebagai: "Almanak 2023 (1444/1445 H)". Kalender ini meliputi… <a href="https://blog.al-habib.info/id/2016/09/mutiara-khutbah-haji-wada-nabi-muhammad/" class="more-link">Continue Reading <span class="meta-nav">→</span></a>
  • Kalender Islam NU 2022 M dari Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (37,189)
    Catatan: [alert]Info 1 Rajab 1443 H (2022 M)[/alert] NU Menetapkan Kriteria Imkan Rukyat Baru: kemungkinan berdampak kepada mundurnya 1 Ramadhan 1443 H menjadi bertepatan dengan Ahad, 3 April 2022. Sebelumnya, Pemerintah RI juga sudah memutuskan untuk menggunakan kriteria yang sama,… <a href="https://blog.al-habib.info/id/2016/09/mutiara-khutbah-haji-wada-nabi-muhammad/" class="more-link">Continue Reading <span class="meta-nav">→</span></a>
  • Melacak Asal-usul Foto Nabi Muhammad (33,807)
    Pada Oktober tahun 2009 yang lalu, kaum muslimin di Indonesia sempat digemparkan dengan berita beredarnya pin bergambar sosok yang diberi label dan dikatakan sebagai Nabi Muhammad. Pin yang beredar di Makassar, Sulawesi Selatan itu menampilkan gambar pasfoto seorang pemuda arab… <a href="https://blog.al-habib.info/id/2016/09/mutiara-khutbah-haji-wada-nabi-muhammad/" class="more-link">Continue Reading <span class="meta-nav">→</span></a>
Categories: Hikmah Islam

Mutiara dari Khutbah Haji Wada’ Nabi Muhammad

Haji Wada’ atau Haji Perpisahan adalah ibadah haji yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad, shollallahu ‘alaihi wasallam, di bulan-bulan terakhir kehidupan beliau. Pada bulan Dzul-qaidah tahun ke-9 hijriyah, di Madinah, beliau mengumumkan kepada kaum muslimin bahwa beliau berniat menunaikan ibadah haji ke Mekah. Maka disambutlah niat itu dan puluhan ribu kaum muslimin mempersiapkan diri untuk mengiringi Rasulullah saw. dalam ibadah hajinya.

Tanggal 25 Dzul-qaidah rombongan haji Nabi Muhammad pun berangkat. Setelah 9 hari perjalanan, sampailah mereka di Mekah pada tanggal 4 Dzulhijjah tahun 9 H. Nabi langsung menunaikan ritual ibadah haji dari Thawaf, mengelilingi Ka’bah, mencium Hajar Aswad, dan Sa’i di antara Bukit Shafa dan Marwa. Kemudian beliau mencukur beberapa helai dari rambutnya dan mengganti pakaian ihram dengan pakaian biasa.

Ka’bah di Mekah pada tahun 1920

Pada tanggal 8 Dzulhijjah, beliau menuju kota Mina. Setelah bermalam, selepas sholat shubuh Rasulullah saw beserta rombongan menuju padang Arafah untuk melakukan Wuquf (berdiam diri dan bermunajat kepada Allah). Sebelum meninggalkan Arafah, Rasulullah meminta para sahabatnya untuk meminta para jamaah haji untuk diam dan mendengarkan pesan-pesan yang akan beliau sampaikan. Pesan-pesan inilah yang kemudian dikenal sebagai Khutbah Haji Wada’.

حَدِيثُ جَرِيرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ لِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ اسْتَنْصِتِ النَّاسَ ثُمَّ قَالَ لَا تَرْجِعُوا بَعْدِي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ

Diriwayatkan dari Jarir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda kepadaku sewaktu Haji Wada’ supaya menyuruh para manusia agar diam. Setelah orang-orang diam, beliau bersabda: Janganlah kamu kembali menjadi orang-orang kafir sepeninggalku dengan memukul-mukul leher di antara satu sama lain di kalangan kamu.

(HR Bukhari dan Muslim/ Muttafaq ‘alaih).

Lautan manusia di Padang Arafah, saat Wuquf dalam rangkaian ibadah haji.

Dalam salah satu pesannya, Rasulullah saw bahkan mengisyaratkan bahwa khutbah tersebut adalah khutbah perpisahan.

ياأيها الناس اسمعوا قولى فإنى لا أدرى لعلى لا ألقاكم بعد عامى هذا بهذا الموقف أبدا

“Hai manusia! Dengarkanlah olehmu perkataan saya, sebab sesungguhnya saya tidak mengetahui secara pasti apakah saya masih akan bertemu lagi dengan kalian sesudah tahun ini di tempat saya berdiri sekarang ini.”

Dengan membuka khutbahnya dengan kalimat di atas, terlihat bagaimana beliau menekankan akan pentingnya pesan-pesan yang akan beliau sampaikan. Mereka yang mendengarnya pun akan menangkap bahwa ada hal-hal yang penting yang patut disimak dari Rasulullah saw. saat itu.

حَدِيثُ أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبٌ شَهْرُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ ثُمَّ قَالَ أَيُّ شَهْرٍ هَذَا قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ قَالَ أَلَيْسَ ذَا الْحِجَّةِ قُلْنَا بَلَى قَالَ فَأَيُّ بَلَدٍ هَذَا قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ قَالَ أَلَيْسَ الْبَلْدَةَ قُلْنَا بَلَى قَالَ فَأَيُّ يَوْمٍ هَذَا قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ قَالَ أَلَيْسَ يَوْمَ النَّحْرِ قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ قَالَ مُحَمَّدٌ وَأَحْسِبُهُ قَالَ وَأَعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا وَسَتَلْقَوْنَ رَبَّكُمْ فَيَسْأَلُكُمْ عَنْ أَعْمَالِكُمْ فَلَا تَرْجِعُنَّ بَعْدِي كُفَّارًا أَوْ ضُلَّالًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ أَلَا لِيُبَلِّغِ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ فَلَعَلَّ بَعْضَ مَنْ يُبَلِّغُهُ يَكُونُ أَوْعَى لَهُ مِنْ بَعْضِ مَنْ سَمِعَهُ ثُمَّ قَالَ أَلَا هَلْ بَلَّغْتُ

Diriwayatkan dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sesungguhnya beliau telah bersabda:

Sesungguhnya zaman itu akan terus berlalu sebagaimana saat Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan. Empat di antaranya ialah bulan-bulan yang haram, tiga di antaranya berturut-turut, yaitu bulan Dzulqa’idah, Dzulhijjah dan Muharram. Bulan Rajab adalah bulan Mudhar (nama satu kabilah) yang terletak antara Jumadilakhir dan Sya’ban.

Kemudian beliau bertanya: Bulan apakah ini? Kami menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui. Sejenak beliau hanya diam saja. Sehingga kami menyangka bahawa beliau akan menyebutnya dengan nama lain. Beliau bertanya: Bukankah ia bulan Dzulhijjah? Kami menjawab: Benar.

Beliau bertanya lagi: Negeri apakah ini? Kami menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui. Sejenak beliau hanya diam saja. Sehingga kami menyangka bahwa beliau akan menyebutnya dengan nama yang lain. Beliau bersabda: Bukankah ia negeri Baldah (Mekah)? Kami menjawab: Benar.

Beliau bertanya: Hari apa kah ini? Kami menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui. Sejenak beliau diam saja. Sehingga kami menyangka bahwa beliau akan menyebutnya dengan nama lain. Beliau saw bersabda lagi: Tidakkah itu hari an-Nahr (hari raya qurban)? Kami menjawab: Benar, wahai Rasulullah.

Lalu beliau bersabda: Sesungguhnya darahmu, harta bendamu (kata Muhammad, aku menyangka beliau bersabda pula) dan kehormatanmu adalah haram (dimuliakan-dilindungi) atas dirimu, seperti haramnya (mulianya-dilindunginya) harimu yang sekarang ini, di negerimu ini dan di bulanmu ini.

Kamu akan bertemu dengan Tuhanmu. Dia akan bertanya kepadamu mengenai semua amalan kamu. Maka selepasku nanti janganlah kamu kembali kepada kekufuran atau kesesatan, di mana kamu akan berkelahi antara satu sama lain. Ingat, hendaklah orang yang hadir pada saat ini mesti menyampaikan kepada orang yang tidak ada pada waktu ini. Boleh jadi sebahagian dari mereka yang mendengar dari mulut orang kedua lebih dapat menjaga daripada orang yang mendengarnya secara langsung. Kemudian beliau bersabda: Ingat, bukankah aku telah menyampaikannya?

(HR Bukhari dan Muslim/ muttafaq ‘alaih).

Di dalam riwayat lain disampaikan pula isi khutbah haji wada’ Nabi Muhammad saw. sebagai berikut dengan kalimat yang mirip dengan khutbah di atas namun dengan tambahan kalimat pembuka yang berbeda:

عَنْ أَبِي نَضْرَةَ حَدَّثَنِي مَنْ سَمِعَ خُطْبَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي وَسَطِ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَلَا إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ أَلَا لَا فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى أَعْجَمِيٍّ وَلَا لِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّوَلَا لِأَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ وَلَا أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ إِلَّا بِالتَّقْوَى أَبَلَّغْتُ قَالُوا بَلَّغَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ أَيُّ يَوْمٍ هَذَا قَالُوا يَوْمٌ حَرَامٌ ثُمَّ قَالَ أَيُّ شَهْرٍ هَذَا قَالُوا شَهْرٌ حَرَامٌ قَالَ ثُمَّ قَالَ أَيُّ بَلَدٍ هَذَا قَالُوا بَلَدٌ حَرَامٌ قَالَ فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ حَرَّمَ بَيْنَكُمْ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ قَالَ وَلَا أَدْرِي قَالَ أَوْ أَعْرَاضَكُمْ أَمْ لَا كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا أَبَلَّغْتُ قَالُوا بَلَّغَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِيُبَلِّغْ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ (رواه أحمد تعليق شعيب الأرنؤوط : إسناده صحيح

Wahai para manusia, ingatlah sesungguhnya Tuhan kalian itu satu, dan bapak kalian itu satu. Ingatlah, tidak ada keutamaan bagi orang Arab atas orang ajam (asing), dan tidak bagi orang ajam atas orang Arab, tidak bagi orang kulit merah atas kulit hitam, dan tidak bagi orang kulit hitam atas kulit merah kecuali dengan taqwa.

Apakah sudah aku sampaikan? Mereka menjawab, Rasulullah — shallallahu ‘alaihi wa sallam—telah sampaikan.

Kemudian beliau berkata, hari apa ini? Mereka menjawab, hari haram (mulia). Kemudian beliau berkata, bulan apa ini? Mereka menjawab, bulan haram (mulia). Kemudian dia berkata, negeri apa ini? Mereka menjawab, negeri haram (mulia).

Beliau bersabda, maka sesungguhnya Allah sungguh telah mengharamkan di antara kamu sekalian darah-darah kamu sekalian dan harta-harta kamu sekalian – periwayat berkata, dan aku tidak tahu beliau berkata atau kehormatan-kehormatan kamu sekalian atau tidak— seperti haramnya (mulianya) hari kalian ini dalam bulan kalian ini dalam negeri kalian ini.

Apakah telah aku sampaikan? Mereka menjawab, telah Rasulullah — shallallahu ‘alaihi wa sallam—sampaikan.

Beliau bersabda, hendaknya orang yang menyaksikan menyampaikan kepada orang yang tidak hadir.

(HR Ahmad, komentar Syu’aib Al-Arnauth sanadnya shahih).

Kemudian, yang terakhir, ada satu hadits lagi mengenai isi khutbah haji wada’ Nabi Muhammad saw. ini:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْوَلِيدِ ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ (ح) وثنا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ النُّفَيْلِيُّ ، حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ ، حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ : دَخَلْنَا عَلَى جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ ، فَذَكَرَ الْحَدِيثَ ، وَقَالَ فَأَجَازَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى أَتَى عَرَفَةَ حَتَّى إِذَا زَاغَتِ الشَّمْسُ أَمَرَ بِالْقَصْوَاءِ ، فَرُحِلَتْ لَهُ فَرَكِبَ حَتَّى أَتَى بَطْنَ الْوَادِي ، فَخَطَبَ النَّاسَ ، فَقَالَ : إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا أَلاَ وَإِنَّ كُلَّ شَيْءٍ مِنْ أَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعٌ تَحْتَ قَدَمَيَّ هَاتَيْنِ ، وَدِمَاءَ الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعَةٌ ، وَأَوَّلُ دَمٍ أَضَعُهُ دِمَاؤُنَا : دَمُ ابْنِ رَبِيعَةَ بْنِ الْحَارِثِ كَانَ مُسْتَرْضَعًا فِي بَنِي سَعْدٍ فَقَتَلَتْهُ هُذَيْلٌ ، وَرِبَا الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعٌ ، وَأَوَّلُ رِبًّا أَضَعُهُ رِبَانَا رِبَا الْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ ؛ فَإِنَّهُ مَوْضُوعٌ كُلُّهُ اتَّقُوا اللَّهَ فِي النِّسَاءِ ، فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوهُنَّ بِأَمَانَةِ اللَّهِ ، وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللَّهِ ، وَإِنَّ لَكُمْ عَلَيْهِنَّ أَنْ لاَ يُوطِينَ فُرُشَكُمْ أَحَدًا تَكْرَهُونَهُ ، فَإِنْ فَعَلْنَ فَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ ، وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ، وَإِنِّي قَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ كِتَابَ اللَّهِ ، وَأَنْتُمْ مَسْئُولُونَ عَنِّي مَا أَنْتُمْ قَائِلُونَ ؟ فَقَالُوا : نَشْهَدُ إِنَّكَ قَدْ بَلَّغْتَ رِسَالاَتِ رَبِّكَ ، وَنَصَحْتَ لِأُمَّتِكَ ، وَقَضَيْتَ الَّذِي عَلَيْكَ ، فَقَالَ بِأُصْبُعِهِ السَّبَّابَةِ يَرْفَعُهَا إِلَى السَّمَاءِ ، وَيُنَكِّسُهَا إِلَى النَّاسِ اللَّهُمَّ اشْهَدْ ، اللَّهُمَّ اشْهَدْصحيح ابن خزيمة ج:4 ص

Diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad dari ayahnya, ia berkata, kami masuk ke Jabir bin Abdullah lalu ia menuturkan hadits dan ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengizinkan sehingga beliau sampai di Arafah hingga ketika matahari telah condong beliau memerintahkan qashwa’ (unta) maka (unta itu) berjalan kepada beliau, lalu beliau menaikinya hingga sampai di perut lembah. Lalu beliau berkhutbah kepada para manusia, maka beliau bersabda:

Sesungguhnya darahmu dan hartamu itu haram (dimuliakan-dilindungi) atas kalian, seperti haramnya (mulianya-dilindunginya) harimu ini di bulanmu ini di negerimu ini.

Ingatlah, sesungguhnya setiap hal yang (berasal) dari ahli jahiliyah telah dihapus di bawah dua telapak kakiku ini, dan [tebusan] darah jahiliyah telah dihapus. [Tebusan] Darah (jahiliyah) pertama yang dihapus adalah darah Ibnu Rabi’ah bin Harits yang dulunya disusukan di Bani Sa’ad maka telah aku bunuh dia dengan mengalahkannya. Dan riba jahiliyah telah dihapus (juga). Riba (jahiliyah) yang pertama aku hapus adalah riba al-Abbas bin Abdul Muthalib, karena hal itu telah dihapus semuanya. 

Bertaqwalah kalian kepada Allah dalam hal wanita, karena kalian telah mengambil mereka dengan amanah Allah dan kalian telah menghalalkan farji-farji mereka dengan kalimah Allah. Hak kalian atas mereka (isteri-isteri) hendaknya mereka tidak mempersilakan memijak tikarmu (menduduki tempat duduk kehormatan suami) kepada seseorang yang kamu benci, maka apabila mereka (isteri-isteri) itu melakukannya, maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak keras, dan hak mereka (isteri-isteri) atasmu adalah rizki dan pakaian mereka dengan baik.

Dan sesungguhnya telah aku tinggalkan pada kalian apa yang kalian tidak akan sesat setelahnya apabila kalian berpegang teguh dengannya yaitu kitab Allah.

Dan [jika] kalian akan ditanya tentang aku, apa yang kalian katakan? Maka mereka berkata, kami bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan risalah-risalah Tuhanmu, dan telah menasihati kepada umatmu dan telah engkau tunaikan apa yang wajib atasmu.

Maka beliau besabda dengan jari telunjuknya ia angkat ke langit dan membalikkannya ke para manusia, Ya Allah saksikanlah, ya Allah saksikanlah. 

(Hadits Shahih Ibnu Khuzaimah, juz 4, hal 251)

Demikian tadi beberapa hadits yang menceritakan isi khutbah haji wada’ dalam bahasa Arab beserta artinya. Selanjutnya, kita bisa mengambil ibrah, pelajaran dan mutiara hikmah dari khutbah haji wada’ tersebut sebagai berikut:

  1. Kaum muslimin harus saling menjaga kehormatan dan jiwa saudaranya.
  2. Kaum muslimin hendaknya tidak kembali kepada kekufuran meskipun Nabi sudah tidak bersama mereka lagi.
  3. Kemuliaan manusia bukan karena ras, warna kulit atau status sosialnya, tetapi karena ketaqwaan dan akhlaknya.
  4. Allah telah menetapkan 12 bulan dalam kalender islam dan empat di antaranya adalah bulan haram (yang dimuliakan).
  5. Keluarga, hubungan suami isteri hendaklah dibangun dengan saling menghormati dalam hal hak dan kewajiban. Masing-masing memiliki tanggung jawab dan peran dalam keluarga.
  6. Kaum muslimin tidak akan sesat selama mereka berpegang teguh kepada Al Qur’an.
  7. Hendaklah kaum muslimin saling nasehat menasehati dengan menyampaikan pesan dan tuntunan dari Nabi Muhammad saw.

Semoga bermanfaat.

Habib bin Hilal

Habib bin Hilal adalah pengelola dan Editor dari blog ini serta situs Alhabib - Mewarnai dengan Islam.

Recent Posts

Foto-foto Bulan Sabit 1 Jumadil Awal 1446 H

Berdasarkan hisab visibilitas hilal 1 Jumadil Awal 1446 H, bulan sabit pertama akan bisa diamati…

3 hari ago

Unduh Kalender Islam 2025, Resmi dari Kemenag RI

Kementerian Agama Republik Indonesia telah secara resmi merilis Kalender Islam 2025. Kemenag RI memberi tajuk…

1 minggu ago

Kapan 1 Rabiul Akhir 1446 H Dimulai?

Bulan Rabiul Akhir 1446 H ditandai dengan ijtimak siklus bulan ke-17.344 dalam kalender hijriyah yang…

1 bulan ago

Koleksi Foto Bulan Sabit (Hilal) 1 Dzulhijah 1445 H

Prosesi rukyatul hilal atau melihat hilal awal bulan Dzulhijah telah dilakukan di berbagai negara pada…

5 bulan ago

Hilal Terlihat, Arab Saudi Tetapkan 1 Dzulhijah 1445 H Jatuh Pada Hari Jumat, 7 Juni 2024

Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung Arab Saudi kemarin petang waktu setempat, ditetapkan bahwa 1 Dzulhijah 1445…

5 bulan ago

Kapan Idul Fitri, 1 Syawal 1445 H Menurut Hisab dan Rukyat di Indonesia?

Secara hisab Ijtima’ akhir Ramadhan 1445 H. terjadi hari Selasa, 9 April 2024 M, pukul…

7 bulan ago