Secara hisab Ijtima’ akhir Rajab 1446 H terjadi hari Rabu, 29 Januari 2025 M pukul 19:35:56 WIB. Di wilayah Indonesia, saat maghrib tinggi bulan antara -1° 51’ 17” s/d -0° 15’ 34” dan jarak elongasi Bulan-Matahari antara 3° 53’ 27” s/d 4° 25’ 18”.
Dengan demikian:
1 Sya’ban 1446 H Menurut Metode Hisab
Menurut metode hisab Imkan rukyat
Menurut metode hisab imkan rukyat baru MABIMS yang dipakai oleh Pemerintah, PERSIS dan lainnya, pada saat maghrib Rabu (malam Kamis) 29 Rajab 1446 H /29 Januari 2025, ijtimak belum terjadi, juga posisi hilal di wilayah Indonesia secara hisab belum bisa dilihat (not visible/tidak imkan rukyat), sebab belum memenuhi kriteria keterlihatan hilal baru MABIMS (tinggi 3°, Elongasi 6.4°). Dengan demikian, menurut Hisab Imkan rukyat baru MABIMS bulan Rajab 1446 H digenapkan (istikmal) 30 hari, dan 1 Sya’ban 1446 H ditetapkan bertepatan dengan Jum’at, 31 Januari 2025 M.
Menurut metode hisab wujudul hilal
Sebagaimana diketahui, kini hisab wujudul hilal sudah ditinggalkan oleh Muhamadiyah. Namun jika masih ada yang menggunakan hisab wujudul hilal, maka hisabnya sebagai berikut: Pada saat maghrib Rabu (malam Kamis) 29 Rajab 1446 H /29 Januari 2025, ijtimak belum terjadi, dan posisi hilal di Yogyakarta bahkan diseluruh wilayah Indonesia secara hisab belum wujud. Di wilayah Indonesia tinggi Bulan antara -1° 51’ 17” s/d -0° 15’ 34”. Dengan demikian menurut hisab wujudul hilal, bulan Rajab 1446 H digenapkan (istikmal) 30 hari, dan 1 Sya’ban 1446 H ditetapkan bertepatan dengan Jum’at, 31 Januari 2025 M.
Menurut metode Hisab Imkan Rukyat TURKI (KIG TURKI 2016)/KGHT
Sejak bulan al-Muharam 1446 H Muhamadiyah beralih dari hisab wujudul hilal ke hisab imkan rukyat yang diberlakukan secara global dengan prinsip satu hari satu tanggal yang kemudian diistilahkan dengan KHGT (Kalender Hijriah Global Tunggal). Pada saat maghrib Rabu (malam Kamis) 29 Rajab 1446 H /29 Januari 2025, ijtimak sudah terjadi, namun kriteria hisab imkan rukyat Turki belum terpenuhi di daratan di seluruh dunia. IR Turki hanya terpenuhi di Samudra Pasifik saja. Dengan demikian menurut Hisab imkan rukyat Turki/KHGT bulan Rajab 1446 H digenapkan (istikmal) 30 hari, dan 1 Sya’ban 1446 H ditetapkan bertepatan dengan Jum’at, 31 Januari 2025 M.
1 Sya’ban 1446 H Menurut Metode Rukyatul Hilal
Adapun menurut metode rukyat seperti yg dipakai oleh NU, ketetapan 1 Sya’ban 1446 H akan ditentukan sesaat setelah rukyat hilal pada 29 Rajab 1446 H yang bertepatan dengan Rabu (malam Kamis) 29 Januari 2025. Bila hilal berhasil dirukyat (diamati) maka 1 Sya’ban 1446 H akan ditetapkan Kamis, 30 Januari 2025. Bila hilal tidak berhasil dirukyat, maka Rajab 1446 H akan di genapkan 30 hari, dan 1 Sya’ban 1446 H akan ditetapkan Jum’at , 31 Januari 2025.
Namun merujuk pada hasil Muktamar NU ke-34 di Lampung, terkait kriteria rukyat, kondisi hilal 29 Rajab 1446 H/29 Januari 2025 M termasuk pada istihalah al-rukyat (Mustahil bisa di rukyat) mengingat saat Maghrib ijtimak belum terjadi serta di wilayah Indonesia tinggi Bulan antara -1° 51’ 17” s/d -0° 15’ 34” dan jarak elongasi Bulan-Matahari antara 3° 53’ 27” s/d 4° 25’ 18”, juga belum masuk pada kriteria IRNU (Imkan Rukyat NU) yaitu tinggi hilal 3° dan elongasi 6.4°.
Kriteria imkan rukyah di NU memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai dasar pembuatan almanak NU dan sebagai dasar penerimaan/penolakan laporan rukyatul hilal dalam penentuan awal bulan Hijriyah. Maka kalaupun nanti Rabu (malam Kamis) 29 Januari 2025 ada yang bersaksi melihat hilal, maka kesaksiannya akan ditolak oleh NU. Perlu diketahui, ketika posisi hilal masuk istihalah rukyat, rukyat di NU tidak lagi wajib kifayah. Dengan demikian menurut metode rukyat NU, 1 Sya’ban 1446 H bertepatan dengan Jum’at, 31 Januari 2025 M.
Adapun Arab Saudi yang juga merupakan pengamal metode rukyat, ketetapan 1 Sya’ban 1446 H akan ditentukan sesaat setelah rukyat hilal pada 29 Rajab 1446 H yang bertepatan dengan Rabu (malam Kamis) 29 Januari 2025. Bila hilal berhasil dirukyat (diamati) maka 1 Sya’ban 1446 H akan ditetapkan Kamis, 30 Januari 2025. Bila hilal tidak berhasil dirukyat, maka Rajab 1446 H akan di genapkan 30 hari, dan 1 Sya’ban 1446 H akan ditetapkan Jum’at , 31 Januari 2025.
Namun bila memperhatikan data hisab, posisi hilal 29 Rajab 1446 H di Saudi Arabia, saat maghrib hilal minus di bawah ufuk. Dengan demikian kemungkinan besar 1 Sya’ban 1446 H di Arab Saudi ditetapkan bertepatan dengan Jum’at, 31 Januari 2025 sama seperti di Kalender Ummul Quranya.
Begitupun untuk para pengamal rukyat global (seperti HT), yang berkiblat ke Makkah, Saudi (sebagai Markaz rujukan) ada kemungkinan memutuskan 1 Sya’ban 1446 H ditetapkan Jum’at, 31 Januari 2025 sama dengan Arab Saudi.
Kalender Islam Bulan Sya’ban 1446 H
Berikut ini adalah gambar kalender islam bulanan untuk bulan hijriyah Sya’ban 1446 H berdasarkan kriteria pemerintah RI.
Kesimpulan
- Menurut Hisab Imkan Rukyat (Pemerintah, PERSIS dll) 1 Sya’ban 1446 H = Jum’at, 31 Januari 2025.
- Menurut Hisab KIG2016 Turki/KHGT, 1 Sya’ban 1446 H = Jum’at, 31 Januari 2025.
- Menurut Metode rukyat (NU), 1 Sya’ban 1446 H = Jum’at, 31 Januari 2025.
- Menurut Metode rukyat (Saudi) kemungkinan besar 1 Sya’ban 1446 H = Jum’at, 31 Januari 2025.
- Menurut Metode rukyat Global (HT), ada kemungkinan besar 1 Sya’ban 1446 H = Jum’at, 31 Januari 2025.
Digubah dari tulisan Abu Sabda.