Awal bulan Syawal 1441 H ditandai dengan konjungsi geosentris (ijtimak) bulan yang terjadi pada hari Jumat, 22 Mei 2020 jam 17:38 TU atau hari Sabtu, 23 Mei 2020 M jam 00:38 WIB. Pada petang hari Jumat tersebut, sebagian besar wilayah dunia tidak akan bisa melihat bulan sabit dikarenakan bulan belum lahir (atau belum ijtimak) atau sudah terbenam terlebih dahulu saat matahari tenggelam. Peta visibilitas hilal Syawal untuk hari Jumat di bawah ini menunjukkan hanya wilayah Amerika yang memiliki bulan di atas ufuk saat maghrib hari Jumat. Dengan demikian, puasa Ramadhan tetap berlanjut ke hari Sabtu karena bulan sabit tidak akan terlihat pada petang hari Jumat, bagi mereka yang memulai puasa pada hari Jumat, 24 April 2020.
Pada hari Sabtu, 23 Mei 2020 M, bulan sabit akan dengan mudah terlihat di sebagian besar wilayah dunia. Di Indonesia, kemungkinan besar bulan sabit 1 Saywal 1441 H baru bisa teramati dengan menggunakan alat bantu optis atau teleskop pada hari Sabtu petang.
Petang hari Sabtu, bagi sebagian negara merupakan hari ke-30 Ramadhan, jadi 1 Syawal 1441 H akan jatuh pada hari Ahad, 24 Mei 2020 M, apapun posisi bulannya, baik bisa terlihat maupun tidak saat rukyatul hilal di masing-masing lokasi.
Peta visibilitas hilal Syawal 1441 H pada hari Sabtu dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Dengan demikian, berdasarkan kemungkinan rukyatul hilal global, 1 Syawal 1441 H jatuh pada hari Ahad, 24 Mei 2020 M.
Lihat juga: Foto-foto bulan sabit setiap bulan hijriyah di Blog Alhabib.