Kebahagiaan dalam Islam tidak melulu berhubungan dengan kekayaan atau harta seseorang. Islam lebih menekankan kepada kebahagiaan spiritual, di dalam jiwa dan menebarkan kebahagiaan kepada orang islam lainnya.
Ajaran Islam pasti akan menjadikan anda melupakan kekhawatiran dan menjadikan anda lebih sabar. Ia akan mengeluarkan anda dari lingkaran ketidakpuasan ke kondisi yang memuaskan. Di sinilah yang perlu diperhatikan, Islam tidak memerintahkan penganutnya untuk menjadi biarawan atau menjauhkan diri dari kesenangan duniawi. Sebaliknya, ia mengajarkan pemeluknya untuk memanfaatkan apa saja yang dimilikinya di dunia ini untuk mencapai kebahagiaan.
Siapa yang memiliki kekuasaan, ia harus mempergunakannya untuk menyebarkan agama Allah dan memenuhi kebutuhan dari saudara-saudara muslim lainnya. Allah berfirman: “Barangsiapa yang memberikan syafa’at yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. Dan barangsiapa memberi syafa’at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” [An Nisaa’: 85] Demikian juga yang diberikan harta melimpah. Allah berfirman: “dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),” [Al Ma’arij (72): 24-25]
Rasulullah saw. adalah teladan bagi semua Muslim dan setiap Muslim berusaha keras untuk mencontoh beliau. Abu Dzar, salah satu sahabat Nabi saw, berkata: “Saya sedang berjalan bersama Nabi saw. di Madinah hingga kami mencapai Bukit Uhud. Nabi saw. berkata: ‘Wahai Abu Dzar!’ Aku menjawab: ‘Ya, Rasulullah.’ Beliau berkata: ‘Jika aku memiliki perbendaharaan emas sebesar Bukit Uhud, aku akan membagi-bagikannya dalam tiga hari, dan hanya mengambil darinya untuk melunasi hutang.’ Nabi saw. kemudian berkatat: ‘Mereka yang paling kaya di dunia ini akan menjadi yang termiskin di Hari Kiamat, kecuali jika mereka menafkahkannya di jalan Allah; dan sungguh sangat sedikit yang seperti itu.” [HR Bukhari]
Berdasarkan hisab visibilitas hilal 1 Jumadil Awal 1446 H, bulan sabit pertama akan bisa diamati…
Kementerian Agama Republik Indonesia telah secara resmi merilis Kalender Islam 2025. Kemenag RI memberi tajuk…
Bulan Rabiul Akhir 1446 H ditandai dengan ijtimak siklus bulan ke-17.344 dalam kalender hijriyah yang…
Prosesi rukyatul hilal atau melihat hilal awal bulan Dzulhijah telah dilakukan di berbagai negara pada…
Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung Arab Saudi kemarin petang waktu setempat, ditetapkan bahwa 1 Dzulhijah 1445…
Secara hisab Ijtima’ akhir Ramadhan 1445 H. terjadi hari Selasa, 9 April 2024 M, pukul…