Setelah meminta warga Saudi untuk melihat hilal pada Selasa petang, Mahkamah Tinggi Arab Saudi akhirnya memutuskan bahwa Rabu ini masih bagian dari Ramadhan yaitu 29 Ramadhan 1434 H. Mahkamah Tinggi juga tetap memerintahkan warga untuk mencoba melihat bulan sabit petang ini untuk menentukan kapan 1 Syawal 1434 H dimulai, Kamis atau Jum’at.
Berdasarkan peta visibilitas hilal syawal 1434 H, kemungkinan sangat kecil untuk bisa melihat bulan sabit (hilal) pada petang hari Rabu, 7 Agustus 2013 ini di Arab Saudi. Keadaan ini sama dengan kemungkinan rukyatul hilal di Indonesia.
Posisi bulan pada saat tenggelam matahari di Mekah, Arab Saudi adalah ketinggian sekitar 2 derajat dan sudut pisah (elongasi) dengan matahari sekitar 9 derajat. Bulan juga akan tenggelam dalam waktu sekitar 9 menit setelah matahari tenggelam. Kecuali dengan kondisi cuaca yang cerah dan bagus serta menggunakan alat bantu optis, kemungkinan besar bulan sabit tidak akan bisa dirukyat pada posisi tersebut.
Berdasarkan hisab visibilitas hilal 1 Jumadil Awal 1446 H, bulan sabit pertama akan bisa diamati…
Kementerian Agama Republik Indonesia telah secara resmi merilis Kalender Islam 2025. Kemenag RI memberi tajuk…
Bulan Rabiul Akhir 1446 H ditandai dengan ijtimak siklus bulan ke-17.344 dalam kalender hijriyah yang…
Prosesi rukyatul hilal atau melihat hilal awal bulan Dzulhijah telah dilakukan di berbagai negara pada…
Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung Arab Saudi kemarin petang waktu setempat, ditetapkan bahwa 1 Dzulhijah 1445…
Secara hisab Ijtima’ akhir Ramadhan 1445 H. terjadi hari Selasa, 9 April 2024 M, pukul…
View Comments
jika menurut hisab masih kecil kemungkinan merukyat hilal bisa jadi ramadan digenapkan 30 hari. bagi pengguna wujudul hilal barangkali akan tetap dengan hisabnya mereka, karena tidak mungkin hari bulannya menjadi 31 :)