Abu Bakar al-Balkhi pernah berkata: Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban adalah bulan mengairi tanaman, dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen tanaman. Barang siapa tidak menanam dan menabur benih di bulan Rajab, serta tidak mengairi di bulan Sya’ban, ia tidak akan memanen apapun di bulan Ramadhan.
Sekarang Rajab telah hilang, dan Sya’ban telah datang, apa yang akan anda lakukan agar anda bisa memperoleh hasil panen di bulan Ramadhan?
Sya’ban Bulan Istimewa
Sya’ban adalah bulan yang istimewa di dalam islam. Apa saja keistimewaannya? Silakan baca pada artikel:Â Keutamaan Bulan Sya’ban.
Rasulullah saw. sendiri selalu mempersiapkan diri untuk memperoleh yang terbaik yang disediakan Allah di bulan Ramadhan. Dan beliau mempersiapkannya jauh-jauh hari sebelum Ramadhan tiba.
Bunda ‘Aisyah mengabarkan bahwa Nabi Muhammad melakukan banyak puasa di bulan Sya’ban. Ketika shahabat Usamah bin Zaid menanyakan kebiasaan beliau tersebut, Rasulullah berkata: “Bulan Sya’ban itu bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Ia adalah bulan diangkatnya amal-amal oleh Tuhan. Aku menginginkan saat diangkat amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa”. [HR Nasa’i]
Nishfu Sya’ban
Demikianlah Rasulullah mempersiapkan dirinya untuk menggapai keutamaan di bulan Ramadhan.
Beliau juga menginformasikan bahwa ada yang spesial di bulan Sya’aban ini. Selain menjadi bulan di mana amal-amal manusia diangkat, pada pertengahan bulan Sya’ban juga terdapat “Malam Nishfu Sya’ban” atau “Malam Bararat” atau “Malam Pembebasan”. Di malam nishfu sya’ban, Allah turun ke langit dunia dan mengabulkan permohonan hamba-hambanya, kecuali dari mereka yang tetap berbuat dosa, serta membebaskan banyak hamba-Nya dari api neraka. (Lihat Ada Apa di Malam Nishfu Sya’ban)