Jika dicermati, jam dan menit yang ditampilkan bukan merupakan jam dan menit dengan aturan baku yang kita pakai sekarang. Misalnya, pada salah satu kolom waktu Imsak dapat terbaca 9:35 dan ‘Isya’ 1:20. Sementara itu, waktu Fajar (shubuh) tertulis 9:55, waktu syuruq (matahari terbit) 11:25, zhuhr 5:43 dan ‘ashr 9:15. Sepertinya, jam dimulai saat maghrib mengikuti tradisi pergantian hari kaum muslimin dengan sistem 12 jam, malam dan siang. Cukup menarik juga adalah jeda antara waktu shubuh dan imsak yang sekitar 20 menit. Ini 2 kali lebih lama dibandingkan dengan waktu imsak yang biasa berlaku di Indonesia sekarang yang hanya 10 menit sebelum fajar.
Sejarah Jadwal Imsakiyah Ramadhan: Ada Iklannya
Jadwal imsakiyah ramadan memiliki sejarah yang cukup menarik dan tercatat kemunculannya di Mesir. Imsakiyah Ramadan terbit pertama kali di era sultan Muhammad Ali Pasha yang berjuluk “wali an-nu’am“, penguasa dinasti utsmaniyah di Mesir saat Ramadhan 1262 H atau September 1846 M oleh Percetakan Bulaq. Memiliki ukuran 27 cm x 17 cm – hampir mendekati ukuran kertas A4 -, jadwal imsakiyah ini memuat daftar imsak dan berbuka, waktu salat selama sebulan, info awal puasa berdasarkan hisab dan juga foto Sultan Muhammad Ali Pasha. Jadwal imsakiyah ini dikenal dengan nama imsakiyah wali an-nu’am. Ia dicetak pada kertas berhias berwarna kekuningan. Pada bagian atas tertulis informasi mengenai awal bulan Ramadhan: bahwa Ramadhan akan jatuh pada hari Senin dan kedudukan bulan berada di sebelah selatan matahari serta dapat diamati selama 35 menit.
Imsakiyah ini disebarkan ke semua kantor pemerintahan dengan pesan agar disebarluaskan dan pegawai tidak menelantarkan pekerjaan (selama bulan puasa).
Selama tahun 1920 hingga 1940, terjadi evolusi bentuk Imsakiyah Ramadhan. Iklan muncul pertama kali dalam lembar imsakiyah yang dicetak oleh “Egyptian Renaissance Statue” pada 1327 H (Feb 1929). Pemilik percetakan menampilkan iklan yang menyatakan bahwa percetakannya siap mencetak segala bentuk penerbitan. Pada tahun 1364 H (1945 M), seorang pengusaha Yahudi menerbitkan Imsakiyah Ramadan yang cukup berwarna-warni dengan menampilkan narasi terkait puasa dan keutamaannya serta iklan mengenai toko yang dimilikinya serta aneka produk yang tersedia. Imsakiyah Daud Adas ini disebarkan ke para pengguna jalan dan masjid-masjid sehingga menjadi populer di kalangan masyarakat dan menginspirasi munculnya berbagai macam jenis imsakiyah hingga saat ini.
Semoga bermanfaat.