Seperti ditulis dalam laman web resmi Muhammadiyah bertajuk: “Muhammadiyah Koreksi Waktu Subuh dari -20 ke -18 Derajat“, keputusan ini didasari hasil penelitian yang dilakukan oleh tim mereka atas pengamatan waktu shubuh menggunakan berbagai perangkat seperti SQM maupun kamera digital.
Berikut ini adalah kutipan dari berita keputusan koreksi waktu shubuh oleh Muhammadiyah tersebut:
Berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadis menunjukkan bahwa waktu subuh ditentukan oleh fenomena alam.
Pandangan-pandangan para ulama-astronom pun diperlihatkan untuk menambah referensi terkait ketentuan ini. Belakangan, bahasan ini cukup hangat diperbincangkan lantaran adanya perbedaan pendapat tentang ketinggian matahari waktu subuh.
Dijelaskan Mohamad Mas’udi Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, pembahasan ini juga merupakan lanjutan dari temuan Islamic Science Research Network (ISRN) UHAMKA, Pusat Astronomi Universitas Ahmad Dahlan (Pastron UAD), dan Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU).
“Berdasarkan temuan ketiga lembaga penelitian astronomi dan ilmu falak Muhammadiyah ini menyimpulkan bahwa ketinggian matahari pada waktu subuh di angka -20 derajat perlu dikoreksi dan Majelis Tarjih menilai -18 derajat merupakan angka yang lebih akurat,†jelas Mas’udi saat memaparkan Hasil Munas Tarjih Muhammadiyah ke 31 pada Ahad (20/12).
Dengan adanya koreksi dua derajat itu maka waktu subuh saat ini diundur sekitar 8 menit, umpamanya saat ini di Indonesia Bagian Barat jam 03.50 maka awal waktu subuhnya mundur menjadi 03.58 menit.
Sumber: Muhammadiyah
Berdasarkan hisab visibilitas hilal 1 Jumadil Awal 1446 H, bulan sabit pertama akan bisa diamati…
Kementerian Agama Republik Indonesia telah secara resmi merilis Kalender Islam 2025. Kemenag RI memberi tajuk…
Bulan Rabiul Akhir 1446 H ditandai dengan ijtimak siklus bulan ke-17.344 dalam kalender hijriyah yang…
Prosesi rukyatul hilal atau melihat hilal awal bulan Dzulhijah telah dilakukan di berbagai negara pada…
Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung Arab Saudi kemarin petang waktu setempat, ditetapkan bahwa 1 Dzulhijah 1445…
Secara hisab Ijtima’ akhir Ramadhan 1445 H. terjadi hari Selasa, 9 April 2024 M, pukul…