Doa adalah senjata kaum muslimin. Dengannya mereka menunjukkan penghambaan kepada Allah dan mewakilkan urusan kepada Tuhan Yang Maha Perkasa dan Kuasa. Ia cermin aqidah tauhid dan keimanan kaum muslimin.
Karena itulah, doa menjadi tema yang penting di dalam Al Qur’an dan diajarkan kepada para Nabi. Dari Nabi Muhammad sendiri, segala macam doa untuk segala urusan diajarkan kepada kaum muslimin.
Berikut ini contoh doa-doa para Nabi yang diabadikan di dalam Al Qur’an. Darinya kita bisa mencontoh apa saja yang dipinta para Nabi tersebut dan bagaimana mereka menyampaikan doanya kepada Allah. Di sana kita bisa belajar tentang adab berdoa seperti memuji Allah dalam doa kita, kapan doa dihaturkan, serta bagaimana merendahkan diri di hadapan Allah Yang Perkasa dan Maha Mendengar.
Koleksi Doa Para Nabi Dalam Quran
Doa Nabi Adam
Setelah Nabi Adam dan Siti Hawwa melanggar larangan Allah, berbuat dosa dengan memakan buah khuldi di surga, mereka berdua bertaubat dengan memanjatkan doa berikut ini.
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْÙÙسَنَا ÙˆÙŽØ¥Ùنْ لَمْ تَغْÙÙرْ لَنَا وَتَرْØَمْنَا Ù„ÙŽÙ†ÙŽÙƒÙونَنَّ Ù…ÙÙ†ÙŽ الْخَاسÙرÙينَ
Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (Al Quran, Surat Al A’raf, 7: 23.)
Doa Nabi Nuh
Beliau adalah Rasulullah, utusan Allah, yang sangat panjang umurnya dan dakwahnya. Namun sedikit sekali yang beriman kepada beliau. Bahkan sebagian besar kaumnya bahkan mendustakan dan memusuhi Nabi Nuh.
قَالَ رَبّ٠انْصÙرْنÙÙŠ بÙمَا كَذَّبÙونÙ
Nuh berdoa: “Ya Tuhanku, tolonglah aku, karena mereka mendustakan aku”. (Al Quran, Surat Al Mu’minun, 23: 26.)
Doa di atas juga dilantunkan oleh Nabi Shalih (23: 39).
قَالَ رَبّ٠إÙنَّ قَوْمÙÙŠ كَذَّبÙونÙ; ÙَاÙْتَØÙ’ بَيْنÙÙŠ وَبَيْنَهÙمْ ÙَتْØًا وَنَجّÙÙ†ÙÙŠ وَمَنْ مَعÙÙŠÙŽ Ù…ÙÙ†ÙŽ الْمÙؤْمÙÙ†Ùينَ
Nuh berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku;Â maka itu adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka, dan selamatkanlah aku dan orang-orang yang mukmin besertaku”. (Al Quran, Asy Syu’ara, 26: 117-118.)
Ùَدَعَا رَبَّه٠أَنّÙÙŠ مَغْلÙوبٌ ÙَانْتَصÙرْ
Maka dia mengadu kepada Tuhannya: “bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu menangkanlah (aku)”. (Al Quran, Surat Al Qomar, 54: 10.)
وَقَالَ Ù†ÙÙˆØÙŒ رَبّ٠لَا تَذَرْ عَلَى الْأَرْض٠مÙÙ†ÙŽ الْكَاÙÙرÙينَ دَيَّارًا; إÙنَّكَ Ø¥Ùنْ تَذَرْهÙمْ ÙŠÙضÙلّÙوا عÙبَادَكَ وَلَا ÙŠÙŽÙ„ÙدÙوا Ø¥Ùلَّا ÙَاجÙرًا ÙƒÙŽÙَّارًا; رَبّ٠اغْÙÙرْ Ù„ÙÙŠ ÙˆÙŽÙ„ÙوَالÙدَيَّ ÙˆÙŽÙ„Ùمَنْ دَخَلَ بَيْتÙÙŠÙŽ Ù…ÙؤْمÙنًا ÙˆÙŽÙ„ÙلْمÙؤْمÙÙ†Ùينَ وَالْمÙؤْمÙنَات٠وَلَا تَزÙد٠الظَّالÙÙ…Ùينَ Ø¥Ùلَّا تَبَارًا
Nuh berkata: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir. Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan”. (Al Quran, Surat Nuh, 71: 26-28.)
Ûž وَقَالَ ارْكَبÙوا ÙÙيهَا بÙسْم٠اللَّه٠مَجْرَاهَا ÙˆÙŽÙ…Ùرْسَاهَا Ûš Ø¥Ùنَّ رَبّÙÙŠ لَغَÙÙورٌ رَØÙيمٌ
Dan Nuh berkata: “Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya”. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Quran, Surat Hud, 11: 41).
قَالَ رَبّ٠إÙنّÙÙŠ أَعÙوذ٠بÙÙƒÙŽ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ Ù„ÙÙŠ بÙه٠عÙلْمٌ Û– ÙˆÙŽØ¥Ùلَّا تَغْÙÙرْ Ù„ÙÙŠ وَتَرْØَمْنÙÙŠ Ø£ÙŽÙƒÙنْ Ù…ÙÙ†ÙŽ الْخَاسÙرÙينَ
Nuh berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi”. (Al Quran, Surat Hud, 11: 47.)
ÙˆÙŽÙ‚Ùلْ رَبّ٠أَنْزÙلْنÙÙŠ Ù…Ùنْزَلًا Ù…Ùبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْر٠الْمÙنْزÙÙ„Ùينَ
Dan berdoalah: Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat”. (Al Quran, Al Mu’minun, 23: 29.)
Doa Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim adalah bapak dari 3 agama besar yang masih eksis hingga sekarang. Beliau diberi gelar Khalilullah, Sang Kekasih Allah karena besarnya rasa cinta beliau kepada Allah melebihi cinta beliau kepada yang lain. Bahkan beliau rela mengorbankan anaknya semata wayang saat itu, demi melaksanakan perintah Allah.
رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا ÙˆÙŽØ¥Ùلَيْكَ أَنَبْنَا ÙˆÙŽØ¥Ùلَيْكَ الْمَصÙيرÙ; رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا ÙÙتْنَةً Ù„ÙلَّذÙينَ ÙƒÙŽÙَرÙوا وَاغْÙÙرْ لَنَا رَبَّنَا Û– Ø¥Ùنَّكَ أَنْتَ الْعَزÙيز٠الْØÙŽÙƒÙيمÙ
(Ibrahim berkata): “Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali”. “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Al Quran, Surat Al Mumtahanah, 60: 4-5.)
وَقَالَ Ø¥ÙنّÙÙŠ ذَاهÙبٌ Ø¥Ùلَىٰ رَبّÙÙŠ سَيَهْدÙينÙ; رَبّ٠هَبْ Ù„ÙÙŠ Ù…ÙÙ†ÙŽ الصَّالÙØÙينَ
Dan Ibrahim berkata: “Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (Al Quran, Surat Ash Shaffat, 37: 99-100.)
ÙˆÙŽØ¥Ùذْ قَالَ Ø¥ÙبْرَاهÙيم٠رَبّ٠اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمÙنًا وَارْزÙقْ أَهْلَه٠مÙÙ†ÙŽ الثَّمَرَات٠مَنْ آمَنَ Ù…ÙنْهÙمْ بÙاللَّه٠وَالْيَوْم٠الْآخÙر
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. (Al Quran, Surat Al Baqarah, 2: 126.)
ÙˆÙŽØ¥Ùذْ يَرْÙَع٠إÙبْرَاهÙيم٠الْقَوَاعÙدَ Ù…ÙÙ†ÙŽ الْبَيْت٠وَإÙسْمَاعÙيل٠رَبَّنَا تَقَبَّلْ Ù…Ùنَّا Û– Ø¥Ùنَّكَ أَنْتَ السَّمÙيع٠الْعَلÙيمÙ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (Al Quran, Al Baqarah, 2: 127.)
رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا Ù…ÙسْلÙمَيْن٠لَكَ ÙˆÙŽÙ…Ùنْ Ø°ÙرّÙيَّتÙنَا Ø£Ùمَّةً Ù…ÙسْلÙمَةً Ù„ÙŽÙƒÙŽ وَأَرÙنَا مَنَاسÙكَنَا وَتÙبْ عَلَيْنَا Û– Ø¥Ùنَّكَ أَنْتَ التَّوَّاب٠الرَّØÙيمÙ
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Al Quran, Al Baqarah, 2: 128.)
رَبَّنَا وَابْعَثْ ÙÙيهÙمْ رَسÙولًا Ù…ÙنْهÙمْ يَتْلÙÙˆ عَلَيْهÙمْ آيَاتÙÙƒÙŽ ÙˆÙŽÙŠÙعَلّÙÙ…ÙÙ‡Ùم٠الْكÙتَابَ وَالْØÙكْمَةَ ÙˆÙŽÙŠÙزَكّÙيهÙمْ Ûš Ø¥Ùنَّكَ أَنْتَ الْعَزÙيز٠الْØÙŽÙƒÙيمÙ
Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (Al Quran, Al Baqarah, 2: 129.)