Jadi, ‘tidak adil’ dong, masak orang ‘sebaik itu’ dimasukkan ke dalam neraka?
Mereka yang berfikir demikian, tidak menempatkan kedudukan manusia yang sebenarnya pada tempatnya. Mereka kurang memahami tujuan penciptaan manusia oleh Allah. Mereka tidak mengerti untuk apa mereka diciptakan dan kemana mereka akan berakhir.
Allah menciptakan jin dan manusia agar mereka semua beribadah, menyembah kepada Allah. Jika ada orang yang tidak mau beriman kepada Allah, tidak mengakui Allah sebagai tuhan dan tidak mau menyembah-Nya, maka orang tersebut telah melanggar aturan utama, keluar dari jalur tujuan ia diciptakan. Inilah yang menerbitkan murka dan siksa dari Allah. Tidak peduli seberapa ‘baik’ dan banyak amal kebaikannya, tetap saja ia keluar dari aturan pokok yang telah Allah tetapkan.
Perumpamaan orang-orang tersebut adalah seperti yang disampaikan Allah sendiri di dalam surat Al Baqrah [2]: 254 berikut ini:
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.
Demikianlah, mereka tidak akan menerima ganjaran kebaikan dari kebaikan yang mereka kerjakan nanti di akhirat.
Berikut ini adalah petikan dari ceramah Dr. Zakir Naik dalam tema yang sama, yang memberikan gambaran tentang orang kafir yang baik ini:
Seorang Liberal bertanya pada Dr Zakir Naik: Mengapa Orang Kafir Sebaik Apapun Tetap Masuk Neraka…? Jawaban luar biasa ini membuat seorang Pemuda Liberal Terbungkam seribu bahasa…..!!!!
Pemuda Liberal: Ada orang baik banget, anti korupsi, bangun masjid, rajin sedekah sampai hidupnya sendiri dikorbanin buat nolongin orang banyak, terus meninggal dan dia bukan Muslim, Dia masuk surga atau neraka….?
Dr. Zakir Naik: Neraka…..!!
Pemuda Liberal: Lahhh…..? Kan dia orang baik. Kenapa masuk neraka….??
Dr. Zakir Naik: Karena dia bukan Muslim….
Pemuda Liberal: Tapi dia orang baik. Banyak orang yang terbantu karena dia, bahkan umat Islam juga. Malah Bangun Masjid Raya segala. Jahat bener deh, Tuhan kalau orang sebaik dia dimasukkan neraka juga.
Dr. Zakir Naik: Allah tidak jahat, hanya adil.
Pemuda Liberal: Adil dari mana….?
Dr. Zakir Naik: Kamu sekolahnya sampai tingkatan apa….?
Pemuda Liberal: saya ini Master Sains lulusan US , kenapa….?
Dr. Zakir Naik: Kenapa bisa kamu dapat titel Master Sains dari US….?
Pemuda Liberal: Ya…karena kemarin saya kuliah disana, diwisuda disana.
Dr. Zakir Naik: Namamu terdaftar disana…? Kamu mendaftar…?
Pemuda Liberal: Ya jelas dong tuan, ini ijazah juga masih basah.
Dr. Zakir Naik : Sekiranya waktu itu kamu tidak mendaftar, tapi kamu tetap datang kesana, hadir di perkuliahan, diam-diam ikut ujian, bahkan kamu dapat nilai sempurna, apakah kamu tetap akan dapat ijazah….?
Pemuda Liberal: Jelas enggak, itu namanya mahasiswa ilegal, sekalipun dia pintar, dia nggak terdaftar sebagai mahasiswa, kampus ane mah ketat soal aturan gituan.
Dr. Zakir Naik: Berarti kampusmu jahat dong, ada orang sepintar itu tak dikasih ijazah hanya karena tidak mendaftar…..?
Pemuda Liberal: terdiam… 😌
Dr. Zakir Naik: Gimana….?
Pemuda Liberal: Ya nggak jahat sih, itu kan aturan, salah si mahasiswa kenapa nggak mendaftar, konsekuensinya ya nggak dapat ijazah dan titel resmi dari kampus.
Dr. Zakir Naik: Nahhhh…..!! kalau kampusmu saja ada aturan, apalagi dunia dan akhirat. Kalau surga diibaratkan ijazah, dunia adalah bangku kuliah, maka syahadat adalah pendaftaran awalnya. Tanpa pendaftaran awal, mustahil kita diakui dan dapat ijazah, sekalipun kita ikut kuliah dan mampu melaluinya dengan gemilang.
Itu adalah aturan, menerapkannya bukanlah kejahatan, melainkan keadilan.
Pemuda Liberal: kembali terdiam, tanpa berkata-kata…. 🤔
Semoga bermanfaat.
Secara hisab, Ijtima’ akhir Jumada al-Ula 1446 H terjadi hari Ahad, 1 Desember…
Berdasarkan hisab visibilitas hilal 1 Jumadil Awal 1446 H, bulan sabit pertama akan bisa diamati…
Kementerian Agama Republik Indonesia telah secara resmi merilis Kalender Islam 2025. Kemenag RI memberi tajuk…
Bulan Rabiul Akhir 1446 H ditandai dengan ijtimak siklus bulan ke-17.344 dalam kalender hijriyah yang…
Prosesi rukyatul hilal atau melihat hilal awal bulan Dzulhijah telah dilakukan di berbagai negara pada…
Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung Arab Saudi kemarin petang waktu setempat, ditetapkan bahwa 1 Dzulhijah 1445…