Paling Sering Dilihat

  • Kalender Islam NU Tahun 2023 – Versi PDF (80,391)
    Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) telah menerbitkan Kalender Islam Tahun 2023 M yang mendasarkan tanggal-tanggal islam dengan hisab imkanur rukyat sesuai kriteria MABIMS yang baru (Kriteria 364). NU memberi tajuk kalender ini sebagai: "Almanak 2023 (1444/1445 H)". Kalender ini meliputi… <a href="https://blog.al-habib.info/id/2017/09/umar-bin-khattab-bapak-kalender-hijriyah/" class="more-link">Continue Reading <span class="meta-nav">→</span></a>
  • Kalender Islam NU 2022 M dari Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (38,161)
    Catatan: [alert]Info 1 Rajab 1443 H (2022 M)[/alert] NU Menetapkan Kriteria Imkan Rukyat Baru: kemungkinan berdampak kepada mundurnya 1 Ramadhan 1443 H menjadi bertepatan dengan Ahad, 3 April 2022. Sebelumnya, Pemerintah RI juga sudah memutuskan untuk menggunakan kriteria yang sama,… <a href="https://blog.al-habib.info/id/2017/09/umar-bin-khattab-bapak-kalender-hijriyah/" class="more-link">Continue Reading <span class="meta-nav">→</span></a>
  • Melacak Asal-usul Foto Nabi Muhammad (36,023)
    Pada Oktober tahun 2009 yang lalu, kaum muslimin di Indonesia sempat digemparkan dengan berita beredarnya pin bergambar sosok yang diberidan dikatakan sebagai Nabi Muhammad. Pin yang beredar di Makassar, Sulawesi Selatan itu menampilkan gambar pasfoto seorang pemuda arab… <a href="https://blog.al-habib.info/id/2017/09/umar-bin-khattab-bapak-kalender-hijriyah/" class="more-link">Continue Reading <span class="meta-nav">→</span></a>

‘Umar bin Khattab, Bapak Kalender Hijriyah

Setiap kita memasuki Tahun Baru Islam dalam Kalender Hijriyah, kita semestinya mengingat Khalifah ke-2 kaum muslimin: ‘Umar bin Khattab (عمر بن الخطاب). Dengan ketetapan dari beliaulah, tahun Hijriyah yang kita pakai sampai sekarang dilahirkan.

Dalam sejarah kaum muslimin, adalah shahabat Nabi Muhammad saw, Abu Musa al-Asy’ari, yang pada waktu itu menjabat gubernur di Basrah, Iraq yang pertama kali mengutarakan adanya masalah dalam penanggalan hijriyah. Beliau, pada sekitar tahun 17 H (638 M), menulis surat kepada Khalifah ‘Umar: “Amirul Mukminin, kami menerima perintah-perintah dari Anda dari waktu ke waktu, namun karena surat-surat tersebut tidak ada tahunnya, dan kadangkala isi surat-surat tersebut berbeda instruksi, terjadilah kesulitan untuk memastikan perintah yang mana yang harus kami jalankan.” Surat tersebut membuat ‘Umar berfikir. Dalam masa selanjutnya, ia menerima surat dari Yaman berisi permintaan pembayaran yang harus diberikan untuk bulan Sya’ban. Namun, karena tidak ada tahunnya, ia tidak tahu bulan Sya’ban tahun ini ataukah tahun depan yang dimaksud.

‘Umar kemudian mengumpulkan para Sahabat lainnya dalam sebuah musyawarah untuk mengatasi masalah kalender islam ini.

Ada yang mengusulkan untuk mengikuti kalender Romawi (Julian). Namun setelah dikaji, ia ditolak karena dianggap terlalu tua permulaannya. Seorang sahabat yang berasal dari bangsawan Persia bernama Hormuzan menjelaskan sistem kalender “Mahruz” yang berlaku di sana. Meskipun cukup menarik, kalender Persia tersebut juga ditolak.

Musyawarah itu akhirnya memutuskan bahwa kaum muslimin hendaknya memiliki kalender islam sendiri. Maka kalender qomariyah yang telah lama digunakan dalam masyarakat islam, digunakan oleh Nabi Muhammad saw dan ditetapkan di dalam Al Qur’an akan dijadikan kalender resmi pemerintahan islam.

Pertanyaan selanjutnya adalah mengenai tahun, kapan kalender islam ini dimulai tahunnya?

Beberapa pendapat pun mengemuka. Ada yang mengusulkan tahun kelahiran Nabi Muhammad, ada yang mengusulkan tahun diangkatnya Nabi menjadi Rasulullah, ada pula yang mengusulkan tahun wafatnya Nabi saw. Namun, saat ‘Ali bin Abi Thalib mengusulkan tahun hijrah Nabi dan kaum muslimin, musyawarah lebih condong kepada usulan tersebut.

‘Umar bin Khattab sendiri setuju dengan usulah ‘Ali. Ibnu Hajar Asyqolani dalam kitab Fathul Bari merekam perkataan ‘Umar: “Hijrah itu telah memisahkan antara yang haq dan yang bathil, maka daripada itu tepatlah jika ia menjadi tonggak era penanggalan ini.”

Kemudian ditentukanlah bulan mana di antara ke-12 bulan yang dijadikan sebagai awal tahun. Bangsa Arab secara tradisi telah menggunakan Muharram sebagai awal tahun. Dalam musyawarah ditetapkanlah agar tradisi tersebut diikuti. Dengan demikian, kalender islam dimulai 2 bulan sebelum Rasulullah saw berhijrah dari Mekah ke Madinah di bulan Rabi’ul Awwal.

Demikianlah, sejak saat itu, kalender Islam disebut juga kalender Hijriyah karena menggunakan momen sejarah hijrahnya kaum muslimin sebagai tonggak awal.

Hari pertama kalender islam tersebut, 1 Muharram 1 Hijriyah, bertepatan dengan hari Jum’at, 16 Juli 622 M (era Julian) atau 19 Juli 622 M (era Gregorian).

Habib bin Hilal

Habib bin Hilal adalah pengelola dan Editor dari blog ini serta situs Alhabib - Mewarnai dengan Islam.

Recent Posts

Informasi Awal Bulan Jumadal Akhirah 1446 H

    Secara hisab, Ijtima’ akhir Jumada al-Ula 1446 H terjadi hari Ahad, 1 Desember…

3 minggu ago

Foto-foto Bulan Sabit 1 Jumadil Awal 1446 H

Berdasarkan hisab visibilitas hilal 1 Jumadil Awal 1446 H, bulan sabit pertama akan bisa diamati…

2 bulan ago

Unduh Kalender Islam 2025, Resmi dari Kemenag RI

Kementerian Agama Republik Indonesia telah secara resmi merilis Kalender Islam 2025. Kemenag RI memberi tajuk…

2 bulan ago

Kapan 1 Rabiul Akhir 1446 H Dimulai?

Bulan Rabiul Akhir 1446 H ditandai dengan ijtimak siklus bulan ke-17.344 dalam kalender hijriyah yang…

3 bulan ago

Koleksi Foto Bulan Sabit (Hilal) 1 Dzulhijah 1445 H

Prosesi rukyatul hilal atau melihat hilal awal bulan Dzulhijah telah dilakukan di berbagai negara pada…

7 bulan ago

Hilal Terlihat, Arab Saudi Tetapkan 1 Dzulhijah 1445 H Jatuh Pada Hari Jumat, 7 Juni 2024

Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung Arab Saudi kemarin petang waktu setempat, ditetapkan bahwa 1 Dzulhijah 1445…

7 bulan ago