Dalam beberapa tahun belakangan, tren berfoto selfie (memotret diri sendiri) meningkat pesat bersamaan dengan peningkatan penggunaan pontar – telepon pintar (smartphone). Tak ketinggalan, para hujaj, mereka yang sedang menunaikan ibadah haji pun tak sedikit yang memotret selfie saat menunaikan ritual di sekitar Ka’bah dan Mekah.
Ada sedikit pro dan kontra dalam hal selfie haji ini. Sebagian menganggap sebagai hal biasa dan merupakan bagian dari dokumentasi pribadi. Tak ada salahnya membuat kenangan atas perjalanan bersejarah yang bagi sebagian besar orang merupakan momen langka sekali seumur hidup. Namun sebagian yang lain menganggap hal tersebut berlebihan dan kurang pantas dilakukan di tengah proses ibadah di tanah suci, di depan Rumah Allah, Ka’bah di Mekah. Apalagi yang kemudian mengunggah foto-foto selfie selama Haji dengan tujuan pamer.
Terlepas dari pro dan kontra di atas, mengambil foto selfie haji harus kita kembalikan kepada pribadi masing-masing. Selama tidak dilarang oleh otoritas penyelenggara haji di Mekah dan tidak mengakibatkan gangguan kepada jamaah haji lainnya, selfie haji tentu tidak bermasalah. Tetapi perlu diingat seberapa penting foto selfie haji tersebut. Jangan sampai niat kita ke tanah suci, berhaji, terkotori oleh niat-niat yang kadang disisipkan syaithan melalui aktifitas selfie ini.