Hari Rabu, 12 Agustus 2015 adalah prediksi dari terjadinya puncak hujan meteor tahunan Perseid. Sebenarnya hujan meteor ini telah berlangsung sejak awal Agustus tetapi paling hanya beberapa meteor yang terlihat dalam sejam. Namun pada Rabu dan beberapa hari ke depan, puncak hujan meteor Perseid ini bertepatan dengan akhir bulan qomariyah sehingga langit tidak terganggu oleh terangnya cahaya bulan. Jadi, jika cuaca cerah, diprediksi hingga 100 meteor bisa terlihat dalam satu jam.
Sebagaimana namanya, hujan meteor ini akan terlihat berasal dari satu titik di langit pada rasi bintang Perseus. Jadilah ia dinamakan hujan meteor Perseid. Meteor-meteor ini sebenarnya merupakan sisa-sisa dari ekor komet Swift-Tuttle. Pada bulan Agustus ini, kebetulan bumi melintasi daerah yang pernah dilalui komet tersebut sehingga memunculkan fenomena hujan meteor.
Bagimana Cara Melihat Hujan Meteor?
Cara melihat hujan meteor adalah dengan menggunakan mata telanjang. Kamera bisa digunakan untuk merekam atau mengambil foto meteor dengan teknik khusus. Bagi yang di Indonesia, waktu terbaik untuk bisa menyaksikan ini adalah menjelang tengah malam hingga fajar menjelang. Carilah tempat yang gelap, jauh dari polusi cahaya perkotaan, dan tidurlah menghadap langit. Setelah mata kita terbiasa dengan gelapnya malam, bintang-bintang yang redup akan semakin jelas terlihat dan jika beruntung meteor yang melintas pun akan terlihat oleh mata kita.
Rasi Perseus sendiri berada di arah Timur Laut (antara Utara dan Timur), tetapi meteor bisa terlihat di arah mana saja di langit. Beberapa meteor akan terlihat melintas dalam setiap menitnya jika cuaca mendukung.