Federation of Muslim Women’s Associations in Nigeria (FOMWAN) atau Federasi Asosiasi Wanita Muslim di Nigeria telah menyatakan ketidaksetujuannya atas rencana pemerintah yang akan melarang pemakaian jilbab. Langkah pemerintah Nigeria ini merupakan respon dari serangan terkini Boko Haram yang dilakukan oleh wanita berjilbab.
Hajia Amina B. Omoti, presiden FOMWAN, menyatakan “pemerintah hendaknya fokus pada penanganan pemberontakan dan tidak mengalihkan isu kepada pelarangan penggunaan jilbab”.
Nigeria adalah negeri Afrika di mana separuh penduduknya muslim sementara separuh lainnya adalah Kristen. Dalam beberapa tahun terakhir ini, pemberontakan Boko Haram di wilayah utara cukup membuat citra muslim di negeri itu tercoreng.