Ahli hadits, Imam at-Tirmidzi pernah menulis buku asy-Syamâil al-Muhammadiyyah yang khusus menggambarkan kesempurnaan atau kemuliaan akhlak dan penampilan fisik Nabi Muhammad saw. Berikut ini adalah ringkasan dari gambaran wajah dan penampilan Rasulullah Muhammad saw.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu berkata: “Rasulullah (perawakannya) tidak terlalu tinggi, juga tidak pendek, tidak putih sekali (kulitnya) juga tidak kecoklatan. Beliau rambutnya tidak keriting pekat, juga tidak lurus menjurai. Allah Azza wa Jalla mengutusnya pada usia empat puluh. Beliau tinggal di Mekah selama sepuluh tahun dan di Madinah selama tiga belas tahun. Allah Azza wa Jalla mewafatkannya pada usia enam puluh tahunan , dan uban beliau tidak mencapai dua puluh helai di kepala ataupun jenggot beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. [al-Mukhtashar hadits no. 1]
Anas Radhiyallahu anhu juga berkata: “Rasulullah memiliki postur sedang, tidak tinggi ataupun pendek, dan fisiknya bagus. Rambut beliau tidak keriting juga tidak lurus. Warna (kulitnya) kecoklatan, jika beliau berjalan, berjalan dengan tegak”. [al-Mukhtashar hadits no. 2]
Barâ` bin ‘Azib berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah lelaki yang berambut ikal, berpostur sedang, bahunya bidang, berambut lebat sampai cuping telinga dan beliau memakai kain merah. Aku belum pernah melihat orang yang lebih tampan dari beliau”. [al-Mukhtashar hadits no. 3]
Dalam riwayat lain, Barâ` Radhiyallahu anhu berkata: “Aku belum pernah melihat orang yang mengenakan kain merah yang lebih tampan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Beliau mempunyai rambut yang menjulur sampai pundaknya. Bahu beliau lebar dan beliau bukan orang yang bertubuh pendek, ataupun terlalu tinggi”.
‘Ali bin Abi Thâlib bercerita: “Nabi bukanlah orang yang tinggi, juga bukan orang yang pendek. Kedua telapak tangan dan kaki beliau tebal. Kepala beliau besar. Tulang-tulang panjangnya besar. Bulu-bulu dadanya panjang. Jika berjalan, beliau berjalan dengan tegak layaknya orang yang sedang menapaki jalan yang menurun. Aku belum pernah melihat orang seperti beliau sebelum atau setelahnya”. [al-Mukhtashar hadits no. 4]
Jâbir bin Samurah Radhiyallahu anhu berkata: “Rasulullah dhalî’ul fami, asykalul ‘ain dan manhûsul ‘aqib“. Syu’bah berkata: Aku bertanya kepada Simak: “Apa maksud dhalî’ul fami?: Ia menjawab: “Mulut beliau besar”. Aku bertanya: “Apa maksud asykalul ‘ain?” Ia menjawab: “Sudut mata beliau lebar”. Aku bertanya: “Apakah maksud manhûsul ‘aqib?. Ia menjawab: “Daging pada tumit beliau sedikit.” [al-Mukhtashar hadits no. 7]
Jâbir Radhiyallahu anhu juga berkata: “Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam purnama, beliau mengenakan kain merah. Aku mulai memandang beliau dan bulan, ternyata beliau lebih indah dibandingkan bulan”. [al-Mukhtashar hadits no. 8]
Abu Ishâq Radhiyallahu anhu berkata: “Ada seorang lelaki bertanya kepada Barâ` bin Azib : “Apakah wajah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti pedang?” Ia menjawab: Tidak, tetapi seperti bulan.”” [al-Mukhtashar hadits no. 9]
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata: “Rasulullah berkulit putih bagaikan disepuh oleh perak, rambutnya agak bergelombang/ikal”. [al-Mukhtashar hadits no. 10]
Abu Ath-Thufail Radhiyallahu anhu berkata: “Aku melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Tidak seorang pun yang tersisa di muka bumi ini yang pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selainku”. “Beliau berkulit putih, tampan, (dengan perawakan) sedang”. [al-Mukhtashar hadits no. 12]
Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu berkata: “Rambut Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai ke tengah atau (dalam riwayat lain: pertengahan) kedua telinga beliau”. [al-Mukhtashar hadits no. 21]
‘Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata: “Aku mandi bersama Rasulullah dari satu bejana. Beliau mempunyai rambut yang sampai pundak dan (juga) hingga cuping telinga”. [al-Mukhtashar hadits no. 22]
1. Mukhtashar asy-Syamâil al-Muhammadiyyah Imam at-Tirmidzi, Muhammad Nâshiruddin al-Albâni, Maktabah al-Ma’ârif, Riyâdh, cetakan III tahun 1422H.
2. Asy-Syamâil Muhammadiyyah, Imam at-Tirmidzi tahqîq Muhammad ‘Awwâmah Dârul Minhâj Cet. II Thn 1428H.
Secara hisab, Ijtima’ akhir Jumada al-Ula 1446 H terjadi hari Ahad, 1 Desember…
Berdasarkan hisab visibilitas hilal 1 Jumadil Awal 1446 H, bulan sabit pertama akan bisa diamati…
Kementerian Agama Republik Indonesia telah secara resmi merilis Kalender Islam 2025. Kemenag RI memberi tajuk…
Bulan Rabiul Akhir 1446 H ditandai dengan ijtimak siklus bulan ke-17.344 dalam kalender hijriyah yang…
Prosesi rukyatul hilal atau melihat hilal awal bulan Dzulhijah telah dilakukan di berbagai negara pada…
Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung Arab Saudi kemarin petang waktu setempat, ditetapkan bahwa 1 Dzulhijah 1445…