Prosesi baiat (sumpah setia) terhadap dua putra mahkota malam ini berlangsung khidmat. Prosesi ini dihadiri oleh keluarga kerajaan, ulama dan masyarakat umum. Nampak Pangeran Muqrin bin Abdul Aziz dengan wajah yang ceria memberikan baiatnya kepada pangeran Muhammad bin Nayf. Pemandangan ini sekaligus mematahkan opini negatif yang dihembuskan para haters seputar pengunduran dirinya.
Pengangkatan pangeran Muhammad bin Nayf oleh dewan baiat sebagai putra mahkota dinilai sejumlah pakar sebagai angin segar bagi kaum konservatif. Hampir dipastikan tak ada ruang gerak bagi gerakan shafawi (syiah) dan kaum liberal di seantero KSA. Seperti diketahui bahwa pangeran Muhammad bin Nayf mewarisi sikap politik sang ayah Nayf bin Abdul Aziz yang terkenal sangat kuat memegang tradisi. Muhammad bin Nayf juga dikenal sangat dekat dengan Ulama sehingga dianggap sebagai musuh utama kaum liberal syiah dan khowarij.
Banyak pengamat yang menilai bahwa langkah Raja Salman dan majelis baiat yang terdiri dari anggota keluarga saud sangat tepat. Pengunduran diri pangeran Muqrin yang merupakan calon raja terakhir dari putra Raja Abdul Aziz juga dinilai sebagai keputusan yang berani, mengingat usia beliau yang tak lagi muda ditambah dengan kondisi kesehatan beliau yang kurang baik. Pengunduran dirinya sekaligus mempercepat proses pemindahan pemerintahan dari generasi pertama kepada generasi kedua keluarga Suud.
Direktur pusat studi strategi politik dan hukum timur tengah Anwar Asyiqy mengatakan,
“Pengangkatan Pangeran Muhammad bin Nayf setelah pengunduran diri Pangeran Muqrin sebagai putra mahkota tentunya sudah dipikirkan matang-matang oleh dewan baiat yang terdiri dari anggota keluarga Suud. Pemilihan ini tidak serampangan. Karena menyangkut kelangsungan pemerintahan”.
Setelah prosesi baiat, raja Salman dan kedua pangeran mengunjungi kediaman Pangeran Muqrin bin Abdul Aziz.
Semoga Allah senantiasa membimbing para umara, pelayan dua tanah suci diatas jalan yang diridhoi-Nya.