Di kota Boston, Amerika Serikat, para pengguna sistem kereta api bawah tanah disuguhi tampilan iklan-iklan yang menggambarkan kejahatan Israel terhadap Palestina. Dengan tema “SATU KATA”, Ads Against Apartheid (AAA) – sebuah organisasi LSM lokal Boston – mengajak masyarakat untuk mempertanyakan komitmen Israel terhadap perdamaian.
Presiden AAA, Chadi Salamoun, serta pendiri AAA, Richard Colbath-Hess menyatakan bahwa iklan-iklan tersebut hanya menyatakan fakta dan didukung oleh rujukan dari organisasi HAM yang bisa diandalkan. “Jika iklan-iklan tersebut menghenyakkan, maka memang demikianlah kenyataan di lapangan”, kata Chadi.
Sementara itu, Richard yang berdarah Amerika-Yahudi dan menjadi staf fakultas di Universitas Massachusetts menambahkan: “Uang dolar dari pajak Amerika membantu pemerintah Israel melanggengkan pendudukan militer yang brutal hingga selama puluhan tahun, warga Palestina tak memperoleh hak asasinya. Iklan ini menunjukkan bagaimana wajah pendudukan dan politik apartheid Israel sesungguhnya. Sangat penting bagi warga Amerika untuk melihatnya.”
Iklan-iklan tersebut menampilkan kata-kata STOLEN (tercuri), HOMELESS (tak punya rumah), dan VIOLENCE (keganasan) – masing-masing mewakili ketidakadilan yang terus-menerus ditunjukkan oleh Israel kepada Palestina. Iklan-iklan itu ditutup dengan kalimat: Apakah Israel menginginkan perdamaian… atau wilayah?