Astronomer di planetarium tersebut menyatakan bahwa ijtima’ bulan baru untuk Ramadhan terjadi pada Jum’at, 27 Juni 2014 jam 12:08 waktu setempat. Matahari tenggelam jam 7:12 petang. Demikian dilaporkan oleh kantor berita negara tersebut. Planetarium Syarjah juga mengatakan bahwa ijtimak bulan baru untuk Syawwal terjadi pada Ahad, 27 Juli 2014 jam 2:42 dinihari waktu setempat. Karena itu, 28 Juli 2014 menjadi awal bulan Syawwal dan Idul Fitri.
(Sepertinya planetarium ini memperhitungkan posisi bulan sabit yang bisa dirukyat – dilihat oleh mata – dalam menentukan awal dan akhir Ramadhan – penulis).
Ramadhan tahun ini akan menjadi hari-hari puasa yang panjang di tanah Arab karena masih masuk musim panas yang dimulai 21 Juni. Diperhitungkan bahwa lamanya berpuasa tahun ini adalah sekitar 15 jam dalam sehari dalam suhu udara sekitar 43 derajat Celsius.
Sumber: Fujairah Observers
Bulan Syawal 1446 H secara resmi telah diumumkan kapan awalnya oleh berbagai negeri kaum muslimin.…
Ahlan wa sahlan yaa Ramadan! Selamat datang bulan Ramadan, bulan penuh ganjaran dan berkah. Hilal…
Secara hisab Ijtima’ akhir Syaban 1446 H terjadi hari Jum'at, 28 Februari 2025 M pukul…
Sebagaimana telah disebutkan dalam tulisan sebelumnya, hilal atau bulan sabit 1 Sya'ban 1446 H akan…
Secara hisab Ijtima’ akhir Rajab 1446 H terjadi hari Rabu, 29 Januari 2025 M pukul…
Bulan Rajab adalah bulan ke-7 dalam kalender Islam dan memiliki sejumlah keistimewaan. Untuk itu, kapan…
View Comments
ijtima’ bulan baru untuk Ramadhan terjadi pada Jum’at, 27 Juni 2014 jam 12:08 waktu setempat, tapi kenapa Romadhonnya tanggal 29 Juni 2014. Sedangkan ijtimak bulan baru untuk Syawwal terjadi pada Ahad, 27 Juli 2014 jam 2:42 dinihari waktu setempat, lebarannya tanggal 28 Juli 2014.
Jadi dari Ijtimak yang Romadhon, selisih 2 hari sedangkan Ijtimak Syawal selisih 1 hari
iya, sama dengan nisfu sa'ban, nisfu sa'ban hari jum'at, kok puasa ramadhannya hari minggu?
Tidak disebutkan alasan di dalam berita tersebut (juga dalam sumbernya). Tetapi seperti yang penulis sampaikan di atas, sepertinya mereka menggunakan kriteria imkan rukyat - kemungkinan bisa tidak bulan sabit dilihat pada petang hari di wilayah tersebut. Jadi, pada hari Jum'at petang, 27 Juni 2014, ketinggian hilal tidak mencukupi untuk bisa dilihat. Alhasil hari Sabtu masih bulan Sya'ban dan Romadhon baru masuk hari Ahad, 29 Juni 2014.