Tiga Doa Malaikat Jibril yang Diamini Rasulullah saw.

bismillah-long-meemMenjelang Ramadhan, banyak beredar hadits yang disandarkan kepada Rasulullaah saw. yang menyatakan bahwa itu adalah doa Jibril yang diamini oleh beliau. Hadits tersebut seputar meminta maaf ketika memasuki Ramadhan. Namun ternyata hadits itu palsu. Bunyi hadits palsu tersebut adalah:

Do’a Malaikat Jibril Menjelang Ramadhan: Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:

  • Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada)
  • Tidak berma’afan terlebih dahulu antara suami istri
  • Tidak berma’afan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya

Maka Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali.

Sekali lagi, hadits dengan isi di atas adalah hadits palsu, tidak ditemukan dalam kitab-kitab hadits. Bahkan, sepertinya baru muncul di era internet ini. Jadi, berhati-hatilah sebelum menyebarkan share dari teman-teman Anda di media sosial!

Hadits tentang doa malaikat Jibril yang shahih dan termuat di dalam kitab hadits adalah seputar pentingnya ibadah Ramadhan, shalawat kepada Nabi, dan berbakti kepada orang tua. Selengkapnya, hadits yang ada riwayatnya adalah sebagai berikut:

doa-tangan-kabah-mekahHadits Doa Jibril 1:

Dari Ka’ab bin Ujrah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Mendekatlah kalian ke mimbar!”

Lalu kami pun mendekati mimbar itu. Ketika Rasulullah menaiki tangga mimbar yang pertama, beliau berkata, “Amin.” Ketika beliau menaiki tangga yang kedua, beliau pun berkata, “Amin.” Ketika beliau menaiki tangga yang ketiga, beliau pun berkata, “Amin.”

Setelah Rasulullah saw. turun dari mimbar, kami pun berkata,

“Ya Rasulullah, sungguh kami telah mendengar dari engkau pada hari ini, sesuatu yang belum pernah kami dengar sebelumnya.”

Rasulullah saw. bersabda, “Ketika aku menaiki tangga pertama, Jibril muncul di hadapanku dan berkata,

“Celakalah orang yang mendapati bulan Ramadhan yang penuh berkah, tetapi tidak memperoleh keampunan.” Maka aku berkata, “Amin”

Ketika aku menaiki tangga yang kedua, Jibril berkata,

“Celakalah orang yang apabila namamu disebutkan, dia tidak bersalawat ke atasmu.” Aku pun berkata, Amin.’

Ketika aku melangkah ke tangga ketiga, Jibril berkata,

“Celakalah orang yang mendapati ibu bapaknya yang telah tua, atau salah satu dari keduanya, tetapi keduanya tidak menyebabkan orang itu masuk surga.” Akupun berkata, Amin :”  (HR. Hakim)

Hadits Doa Jibril 2:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,

أن رسول الله صلى الله عليه و سلم رقي المنبر فقال : آمين آمين آمين فقيل له  يارسول الله ما كنت تصنع هذا ؟ ! فقال : قال لي جبريل : أرغم الله أنف عبد أو بعد دخل رمضان فلم يغفر له فقلت : آمين ثم قال : رغم أنف عبد أو بعد أدرك و الديه أو أحدهما لم يدخله الجنة فقلت : آمين ثم قال : رغم أنف عبد أو بعد ذكرت عنده فلم يصل عليك فقلت : آمين

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam naik mimbar lalu beliau mengucapkan, ‘Amin … amin … amin.’ Para sahabat bertanya, ‘Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?’ Kemudian, beliau bersabda, ‘Baru saja Jibril berkata kepadaku, ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadan tanpa mendapatkan ampunan,’ maka kukatakan, ‘Amin.’ Kemudian, Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun itu tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua),’ maka aku berkata, ‘Amin.’ Kemudian, Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang tidak bersalawat ketika disebut namamu,’ maka kukatakan, ‘Amin.””

Hadis ini dinilai sahih oleh Al-Mundziri.

Hadits Doa Jibril 3:

Dari Abi Hurairah Ra, Rasulullah naik ke atas mimbar, kemudian beliau berkata :

“Aamiin… Aamiin… Aamiin…”.

Kemudian ditanyakan (para sahabat), kepada beliau :

“Wahai Rasulullah, saat engkau naik ke atas mimbar, engkau sampai mengatakan Aamiin (3x) (ada apakah gerangan?)”

Kemudian Rasulullah memberikan keterangan sebagai berikut:

“Jibril telah datang kepadaku dengan mengatakan : “Barang siapa yang telah datang kepadanya bulan Ramadhan (puasa), kemudian dia tidak mendapatkan pengampunan (pada bulan Ramadhan tersebut), maka ia dimasukkan ke dalam api neraka dan Allah jauh dari dirinya, maka katakanlah: Aamiin”. Kemudian aku mengaminkannya.

“Dan barang siapa yang mendapatkan orang tuanya (ketika keduanya masih hidup), atau salah satu diantara kedua orang tuanya masih hidup, sementara (dia mampu berbuat baik untuk kedua atau salah satu diantara keduanya), kemudian dia tak mau berbuat baik kepada keduanya, atau salah satu diantara keduanya (yang masih hidup tadi), kemudian mati, maka Allah akan memasukkannya ke dalam api neraka, dan Allah jauh dari dirinya, maka aku katakan :Amin”

“Dan barang siapa yang dimana namaku disebutkan (didepannya) , kemudian dia tak memberikan shalawat kepadaku, maka Allah akan memasukkannya kedalam api neraka dan Allah sangat jauh dari dirinya, maka katakanlah (wahai Muhammad SAW) (amin), maka aku katakan “Amin”

(H.R Ibnu Hibban didalam kitab shahihnya 3:188).

 

Semoga bermanfaat.

Habib bin Hilal

Habib bin Hilal adalah pengelola dan Editor dari blog ini serta situs Alhabib - Mewarnai dengan Islam.

2 Comments

    • jazakumullah, insya Allah sangat bermanfaaat

Tinggalkan Balasan