Bulan baru astronomis (ijtima’ akhir Ramadhan 1434 H) terjadi pada 6 Agustus 2013 jam 21:51 UT atau 7 Agustus 2013 jam 04:51 WIB. Hilal atau bulan sabit tidak akan terlihat di manapun pada petang hari Selasa, 6 Agustus 2013. Pada petang hari Rabu keesokan harinya, hilal akan mudah dilihat dari wilayah Amerika Selatan dan kawasan Polinesia di Lautan Pasifik. Alat optis mungkin bisa membantu melihat bulan sabit dari wilayah Afrika Selatan.
Dari wilayah Indonesia, hilal sangat mungkin tidak bisa ter-rukyat atau terlihat, bahkan dengan bantuan alat optis sekalipun. Wilayah arsiran merah, di mana hilal hanya bisa dilihat dengan alat optis saja, tidak sampai ke wilayah Indonesia. Ia hanya sampai di Samudera Indonesia di sebelah selatan pulau Jawa. (Lihat peta)
Meskipun demikian, menurut kriteria imkan rukyat yang dipakai pemerintah RI ataupun LAPAN, hilal dinyatakan sudah bisa dirukyat pada petang hari Rabu tersebut. Hal ini bertentangan dengan peta visibilitas hilal ini.
Baru pada Kamis petang, hilal bisa dilihat di wilayah Indonesia dengan mata telanjang serta di sebagian besar wilayah di dunia.
Info lebih lanjut tentang berbagai kemungkinan tanggal 1 Syawal 1434 Hijriyah, bisa dilihat di situs Rukyatul Hilal Indonesia.
Secara hisab, Ijtima’ akhir Jumada al-Ula 1446 H terjadi hari Ahad, 1 Desember…
Berdasarkan hisab visibilitas hilal 1 Jumadil Awal 1446 H, bulan sabit pertama akan bisa diamati…
Kementerian Agama Republik Indonesia telah secara resmi merilis Kalender Islam 2025. Kemenag RI memberi tajuk…
Bulan Rabiul Akhir 1446 H ditandai dengan ijtimak siklus bulan ke-17.344 dalam kalender hijriyah yang…
Prosesi rukyatul hilal atau melihat hilal awal bulan Dzulhijah telah dilakukan di berbagai negara pada…
Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung Arab Saudi kemarin petang waktu setempat, ditetapkan bahwa 1 Dzulhijah 1445…