Sejak diakuinya Palestina sebagai “negara pengamat bukan anggota” oleh Majelis Umum PBB pada 29 November 2012, mungkin hanya Israel dan Amerika saja yang menolak mengakui Palestina sebagai sebuah negara.
Penasehat Otoritas Palestina, Dr. Sabri Saidam, menyambut baik keputusan Google ini. “Ini merupakan langkah ke arah yang benar, langkah yang tepat waktu dan langkah yang mendorong orang lain untuk bergabung dan memberikan definisi serta nama yang benar bagi Palestina dan bukan Wilayah Palestina,” kata Dr. Sabri. Otoritas Palestina telah meminta berbagai badan internasional termasuk Google untuk mengganti rujukan mereka dari “Wilayah Palestina” menjadi “Palestina” saja.
Google sendiri menyatakan bahwa mereka mengganti semua referensi Wilayah Palestina menjadi Palestina saja di semua produk mereka. Google telah meminta pendapat para ahli dan mengikuti keputusan PBB, Icann (Asosiasi Internet untuk Penamaan dan Penomoran), ISO (Organisasi Internasional untuk Standarisasi) dan organisasi internasional lainnya.
Sumber: BBC
Secara hisab, Ijtima’ akhir Jumada al-Ula 1446 H terjadi hari Ahad, 1 Desember…
Berdasarkan hisab visibilitas hilal 1 Jumadil Awal 1446 H, bulan sabit pertama akan bisa diamati…
Kementerian Agama Republik Indonesia telah secara resmi merilis Kalender Islam 2025. Kemenag RI memberi tajuk…
Bulan Rabiul Akhir 1446 H ditandai dengan ijtimak siklus bulan ke-17.344 dalam kalender hijriyah yang…
Prosesi rukyatul hilal atau melihat hilal awal bulan Dzulhijah telah dilakukan di berbagai negara pada…
Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung Arab Saudi kemarin petang waktu setempat, ditetapkan bahwa 1 Dzulhijah 1445…