Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan mulia (bulan haram) di dalam kalender islam. Istimewanya, ia terpisah dari 3 bulan haram lain yang datangnya berurutan. Seputar bulan Rajab ini, seringkali terjadi perbedaan pendapat di antara kaum muslimin mengenai ibadah-ibadah apa saja yang dianjurkan, diperbolehkan atau dilarang dilakukan di dalamnya. Ada yang melakukan banyak puasa, namun tak sedikit yang malah melarangnya karena dianggap sebagai perbuatan bid’ah (inovasi) yang tak dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Untuk menambah wawasan terkait puasa di bulan Rajab, berikut ini adalah salah satu bahasan mengenai Puasa di Bulan Rajab oleh Ustadz Abdullah Al Jirani yang menurut kami cukup bagus.
Puasa bulan Rajab, bid’ah?
Oleh : Abdullah Al-Jirani
Sebentar lagi, tepatnya besok hari Sabtu (13/2/2021) kita umat muslim akan memasuki bulan Rajab tahun 1442 H. Jumhur (mayoritas) ulama dari mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan sebagian mazhab Hanbali berpendapat akan dianjurkannya memperbanyak puasa di bulan Rajab. Alasan mereka (jumhur) ada dua :
Keumuman targhib (motivasi) dari Allah Ta’ala dan Rasul-Nya untuk memperbanyak puasa sunnah. Dan ini sifatnya umum, di bulan Rajab atau selainnya.
Adanya anjuran untuk memperbanyak ibadah di bulan-bulan Haram yang merupakan bulan-bulan ketaatan dan ibadah, terutama puasa, sebagaimana telah datang beberapa riwayat dalam masalah ini (akan datang penyebutannya). Dan bulan-bulan Haram yaitu : Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab.
Nabi ﷺ pernah ditanya kenapa beliau banyak berpuasa di bulan Sya’ban, maka beliau ﷺ menjawab :
“Itu (bulan Sya’ban) merupakan bulan yang banyak dilalaikan oleh manusia (yang terletak) di antara bulan Rajab dan Ramadhan.†[HR. An-Nasai : 2357]
Menurut jumhur, hadis di atas menunjukkan bahwa bulan Rajab dan bulan Ramadhan merupakan bulan ibadah dan ketaatan yang tidak dilupakan oleh kebanyakan orang. Yang sering dilupakan hanyalah bulan Sya’ban saja.
“Berpuasalah di sebagian bulan-bulan Haram (Muharram, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab) dan tinggalkanlah.†[HR. Abu Dawud : 2428]
Ucapan Nabi ï·º “Dan tinggalkanlahâ€, maksudnya : Jangan berpuasa terus menerus, tapi hendaknya ada waktu-waktu berbuka bagi seorang yang merasa berat atasnya. Dalam jalur periwayatan lain dengan kalimat :
“Berpuasalah di sebagian bulan-bulan Haram dan berbukalah !â€.
Hadis ini meski dhaif (lemah) dari sisi sanadnya, tapi kelemahannya ringan sehingga bisa diamalkan. Karena menurut jumhur ulama, hadits dhaif bisa diamalkan dalam masalah fadhail a’mal (keutamaan amalan) dengan berbagai syarat yang telah dimaklumi dalam kajian ilmu musthalah hadis. Dan puasa Rajab, termasuk dalam fadhail a’mal. Selain itu, kandungannya pun tidak bertentangan dengan syari’at. Oleh karena itu, Imam Abu Dawud membawakan hadis di atas dalam “Sunanâ€-nya, lalu memberi judul Bab “Puasa di bulan-bulan Haram.†Judul bab merupakan “fiqh†dari sebuah hadits.
“Para sahabat kami (ulama Syafi’iyyah) menyatakan : Termasuk puasa yang dianjurkan, adalah puasa pada bulan-bulan Haram, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab.†(Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab : 6/386).
Madzhab Hanbali sepakat dengan jumhur akan dianjurkannya puasa di bulan Rajab. Namun mereka memakruhkan ketika hal itu dilakukan sebulan penuh. Jika tidak dilakukan sebulan penuh, ada hari-hari yang berbuka, maka hukumnya kembali kepada pendapat jumhur (dianjurkan).
Adapun berbagai keutamaan dan pahala khusus yang akan didapatkan dengan puasa Rajab yang banyak beredar di masyarakat, kami pribadi belum mendapatkan dalilnya. Bahkan sebagiannya tercantum dalam hadis yang maudhu’ (palsu). Yang seperti ini hendaknya jangan disebarkan. Kalau yang tercantum dalam hadis yang dhaif, maka boleh untuk disebarkan.
Kesimpulan : Dianjurkan untuk memperbanyak puasa di bulan Rajab.
To provide the best experiences, we use technologies like cookies to store and/or access device information. Consenting to these technologies will allow us to process data such as browsing behavior or unique IDs on this site. Not consenting or withdrawing consent, may adversely affect certain features and functions.
Functional Always active
The technical storage or access is strictly necessary for the legitimate purpose of enabling the use of a specific service explicitly requested by the subscriber or user, or for the sole purpose of carrying out the transmission of a communication over an electronic communications network.
Preferences
The technical storage or access is necessary for the legitimate purpose of storing preferences that are not requested by the subscriber or user.
Statistics
The technical storage or access that is used exclusively for statistical purposes.The technical storage or access that is used exclusively for anonymous statistical purposes. Without a subpoena, voluntary compliance on the part of your Internet Service Provider, or additional records from a third party, information stored or retrieved for this purpose alone cannot usually be used to identify you.
Marketing
The technical storage or access is required to create user profiles to send advertising, or to track the user on a website or across several websites for similar marketing purposes.