Dalam beberapa tahun belakangan, tren berfoto selfie (memotret diri sendiri) meningkat pesat bersamaan dengan peningkatan penggunaan pontar – telepon pintar (smartphone). Tak ketinggalan, para hujaj, mereka yang sedang menunaikan ibadah haji pun tak sedikit yang memotret selfie saat menunaikan ritual di sekitar Ka’bah dan Mekah.
Ada sedikit pro dan kontra dalam hal selfie haji ini. Sebagian menganggap sebagai hal biasa dan merupakan bagian dari dokumentasi pribadi. Tak ada salahnya membuat kenangan atas perjalanan bersejarah yang bagi sebagian besar orang merupakan momen langka sekali seumur hidup. Namun sebagian yang lain menganggap hal tersebut berlebihan dan kurang pantas dilakukan di tengah proses ibadah di tanah suci, di depan Rumah Allah, Ka’bah di Mekah. Apalagi yang kemudian mengunggah foto-foto selfie selama Haji dengan tujuan pamer.
Terlepas dari pro dan kontra di atas, mengambil foto selfie haji harus kita kembalikan kepada pribadi masing-masing. Selama tidak dilarang oleh otoritas penyelenggara haji di Mekah dan tidak mengakibatkan gangguan kepada jamaah haji lainnya, selfie haji tentu tidak bermasalah. Tetapi perlu diingat seberapa penting foto selfie haji tersebut. Jangan sampai niat kita ke tanah suci, berhaji, terkotori oleh niat-niat yang kadang disisipkan syaithan melalui aktifitas selfie ini.
Secara hisab, Ijtima’ akhir Jumada al-Ula 1446 H terjadi hari Ahad, 1 Desember…
Berdasarkan hisab visibilitas hilal 1 Jumadil Awal 1446 H, bulan sabit pertama akan bisa diamati…
Kementerian Agama Republik Indonesia telah secara resmi merilis Kalender Islam 2025. Kemenag RI memberi tajuk…
Bulan Rabiul Akhir 1446 H ditandai dengan ijtimak siklus bulan ke-17.344 dalam kalender hijriyah yang…
Prosesi rukyatul hilal atau melihat hilal awal bulan Dzulhijah telah dilakukan di berbagai negara pada…
Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung Arab Saudi kemarin petang waktu setempat, ditetapkan bahwa 1 Dzulhijah 1445…