Kapan Bulan Dzulhijjah 1437 H Dimulai?

Ijtima’ (konjungsi) penanda akhir bulan Dzulqaidah terjadi pada Kamis, 1 September 2016, 9:3 UTC (16:03 WIB). Pada petang hari Kamis tersebut, bulan sabit (hilal) penanda masuknya bulan Dzulhijjah 1437 H tidak akan bisa dilihat dengan mudah di hampir seluruh belahan dunia. Hanya daerah Samudera Pasifik yang kemungkinan kecil bisa melihat hilal, itupun dengan bantuan alat optis.

Baru pada petang hari Jum’at, 2 September 2016, bulan sabit (hilal) Dzulhijjah 1437 Hijriyah akan dengan mudah terlihat di hampir seluruh belahan dunia termasuk Indonesia. Dengan demikian, 1 Dzulhijjah 1437 H jatuh pada hari Sabtu, 3 September 2016. Pemerintah telah resmi memutuskan hal yang sam.

Peta Visibilitas Hilal Dzulhijjah 1437 H

Peta visibilitas hilal Dzulhijjah 1437 H pada petang hari Kamis, 1 September 2016. Hilal kemungkinan kecil terlihat pada hari ini. (HilalMap)

Peta visibilitas hilal Dzulhijjah 1437 H pada petang hari Jum’at, 2 September 2016. Hilal akan mudah terlihat di seluruh dunia. Maka, 1 Dzulhijjah 1437 H jatuh pada Sabtu, 3 September 2016. (HilalMap)

Kapan Idul Adhha 1437 H (2016)?

Dari peta prediksi keterlihatan hilal di atas, terlihat bahwa Indonesia dan Arab Saudi berada dalam wilayah arsiran yang sama. Artinya, jika mengandalkan rukyatul hilal, maka awal kalender Dzulhijjah di kedua negara seharusnya sama. Karena itu, hari Wukuf (9 Dzulhijjah) maupun hari raya Qurban, Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1437 H seharusnya sama. Muhammadiyah juga telah menetapkan demikian.

Namun demikian, kalender resmi Ummul Qura, Arab Saudi menunjukkan bahwa 1 Dzulhijjah 1437 H jatuh pada Jum’at, 2 September 2016. Dengan demikian, Arab Saudi bisa saja melaksanakan wuquf dan hari raya Idul Adhha sehari terlebih dahulu daripada Indonesia. Tetapi, biasanya untuk penetapan hari Wuquf akan menunggu kepeutusan rukyatul hilal yang biasa dilakukan oleh Arab Saudi.