Kapan Idul Fitri, 1 Syawal 1445 H Menurut Hisab dan Rukyat di Indonesia?

Tanggal 1 Syawal 1445 H dalam kalender hijriyahSecara hisab Ijtima’ akhir Ramadhan 1445 H. terjadi hari Selasa, 9 April 2024 M, pukul 01:20:47 WIB. Di wilayah Indonesia saat maghrib tinggi Bulan antara 4° 52’ 57” s/d 7° 38’ 11”, dan jarak elongasi Bulan-Matahari antara 8° 23’ 42” s/d 10° 13’ 01”.
Dengan demikian maka:

Tanggal 1 Syawal 1445 H Menurut Metode Hisab

1.Menurut metode hisab Imkan rukyat

Menurut metode hisab imkan rukyat baru MABIMS yang dipakai oleh Pemerintah, PERSIS dan lainnya, pada saat maghrib Selasa (malam Rabu) 29 Ramadhan 1445 H /9 April 2024 hilal di wilayah Indonesia secara hisab sudah bisa dilihat (visible/imkan rukyat), sebab sudah memenuhi kriteria keterlihatan hilal baru MABIMS (tinggi 3°, Elongasi 6.4°). Pada saat Magrib tinggi Bulan di wilayah Indonesia sudah sekitar 4.9° sd 7.6° dan Elongasi (sudut pisah) Matahari-Bulan sudah 8,3° sd 10,2°. Dengan demikian, bulan Ramadhan 1445 H ditetapkan berdasarkan metode hisab imkan rukyat baru MABIMS jatuh bertepatan dengan Rabu, 10 April 2024.

2. Menurut metode hisab wujudul hilal.

Karena pada awal Ramadhan 1445 H kemarin terjadi perbedaan antara Muhamadiyah yang menggunakan metode hisab wujudul hilal dengan KEMENAG serta PERSIS yang menggunakan metode hisab imkan rukyat, juga dengan NU yang menggunakan metode rukyat, maka tanggal 29 Ramadhan 1445 H versi hisab wujudul-hilal bertepatan dengan Senin (malam Selasa), 8 April 2024. Pada saat Maghrib 29 Ramadhan 1445 H versi wujudul hilal, ijtimak belum terjadi (Ijtimak baru terjadi besoknya, Selasa, 9 April 2024 jam 01:20:47 WIB, serta Bulan (hilal) lebih dulu terbenam daripada Matahari. Hingga menurut metode hisab wujudul hilal, dinyatakan hilal belum wujud. Maka bulan Ramadhan 1445 digenapkan 30 hari dan 1 Syawal 1445 H ditetapkan Rabu, 10 April 2024.

3. Menurut metode Hisab Imkan Rukyat TURKI (KIG TURKI2016)

Prinsip penetapan awal bulan Hijriah dengan Hisab imkan rukyat TURKI atau Kalender Islam Global (KIG) TURKI 2016 adalah sebagai berikut:
1. Seluruh kawasan dunia dipandang sebagai satu kesatuan, sehingga bulan baru dimulai pada hari yang sama di seluruh kawasan dunia
2. Awal bulan baru dimulai apabila terjadi imkan rukyat di belahan bumi manapun sebelum pukul 12 malam (00.00 GMT/07.00 WIB) dengan syarat ketinggian hilal minimal 5º dan elongasi minimal 8º pada saat terbenam matahari.
3. Apabila imkan rukyat pertama di muka bumi terjadi melewati pukul 12 malam (00.00 GMT/07.00 WIB) bulan baru tetap dimulai dengan syarat:
a. Kriteria imkan rukyat (tinggi hilal minimal 5°, elongasi minimal 8°) terpenuhi dan telah terjadi konjungsi sebelum fajar di New Zealand,
b. Imkan rukyat menjangkau di daratan Benua Amerika.
Bila memperhatikan data hisab 29 Ramadhan 1445 H/8 April 2024 (versi KIG2016 TURKI) dengan kriteria Imkan rukyat Turki, maka imkan rukyat (5-8) belum terpenuhi di bagian dunia manapun (Lihat gambar di bawah). Artinya menurut KIG2016 Turki, Ramadhan 1445 H digenapkan 30 hari dan 1 Syawal 1445 H ditetapkan bertepatan dengan Rabu, 10 April 2024 M.

4. Menurut metode Hisab Imkan Rukyat Rekomendasi Jakarta 2017 (KIG2017 Jakarta)

Prinsip penetapan awal bulan berdasarkan KIG2017 Jakarta adalah sebagai berikut :
1. Kriteria imkan rukyat (tinggi 3° dan Elongasi 6.4°) sudah terpenuhi.
2. Wilayah rujukannya adalah kawasan barat Asia Tenggara.
Bila memperhatikan data hisab pada 29 Ramadhan 1445 H/9 April 2024 dengan kriteria Imkan rukyat rekomendasi Jakarta, maka imkan rukyat (3,6.4) sudah terpenuhi di kawasan barat Asia Tenggara (Lihat peta pada gambar di bawah ini). Maka tanggal 1 Syawal 1445 H menurut metode hisab imkan rukyat KIG2017 Jakarta, ditetapkan bertepatan dengan hari Rabu, 10 April 2024 M.

1 Syawal 1445 H Menurut Metode Rukyat

Adapun menurut metode rukyat seperti yg dipakai oleh NU, ketetapan 1 Syawal 1445 H akan ditentukan sesaat setelah rukyat hilal pada 29 Ramadhan 1445 H yang bertepatan dengan Selasa malam Rabu, 9 April 2024. Bila hilal berhasil di rukyat (diamati) maka 1 Syawal 1445 H akan ditetapkan Rabu, 10 April 2024. Bila hilal tidak berhasil dirukyat, maka Ramadhan 1445 H akan di genapkan 30 hari dan 1 Syawal 1445 H akan ditetapkan Kamis, 11 April 2024. Begitu secara asal dalam metode rukyat.
Namun merujuk pada hasil Muktamar NU ke-34 di Lampung, terkait kriteria rukyat, kemudian keputusan RAKERNAS LF PBNU di Bandung terkait kriteria QRNU (Qath’iy Rukyah Nahdlatul Ulama), kondisi hilal 29 Ramadhan 1445 H/9 April 2024 M termasuk pada qathiy rukyat (keadaan hilal sudah pasti bisa dirukyat) mengingat elongasi hilal di wilayah Indonesia sudah >9.9°. Artinya walaupun saat maghrib 29 Ramadhan 1445 H/9 April 2024 M hilal tidak berhasil dirukyat karena tertutup awan, mendung atau hujan, maka tetap akan diputuskan masuk awal bulan Syawal 1445 H. Dengan demikian maka NU yang mengunakan metode rukyat juga akan menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1445 H jatuh bertepatan dengan hari Rabu, 10 April 2024 M.

1 Syawal 1445 H di Arab Saudi

Adapun Arab Saudi yang juga merupakan pengamal metode rukyat, pada tanggal 29 Ramadhan 1445 H versi Saudi yang bertepatan dengan Senin, 8 April 2024 M saat rukyat kemungkinan besar Arab Saudi akan gagal rukyat, karena Ijtimaknya saja belum terjadi dan Bulan terbenam sebelum Matahari. Artinya Arab Saudi akan menggenapkan Ramadhan 30 hari dan akan menetapkan 1 Syawal 1445 H bertepatan dengan Rabu, 10 April 2024 M sama dengan kalender Ummul Qura nya.
Begitupun untuk para pengamal rukyat global (seperti HTI), karena pada 29 Ramadhan 1445 H versi rukyat global yang bertepatan dengan 8 April 2024 mustahil ada kesaksian melihat hilal (terutama di Saudi sebagai Markaz rujukannya) maka para pengamal rukyat global pun akan menggenapkan Ramadhan 30 hari dan akan menetapkan 1 Syawal 1445 H bertepatan dengan Rabu, 10 April 2024 M

Kesimpulan

Baik menurut metode hisab wujudul hilal, Hisab imkan rukyat, Hisab IR KIG2016 TURKI, Hisab IR KIG2017 Jakarta atau menurut metode rukyat baik rukyat lokal (seperti NU dan Arab Saudi) atau rukyat global (seperti HTI) akan( menetapkan 1 Syawal 1445 H bertepatan dengan Rabu, 10 April 2024.
Alhamdulillah kebetulan sama semua.
(Penulis: Abu Sabda el Falaky)

Habib bin Hilal

Habib bin Hilal adalah pengelola dan Editor dari blog ini serta situs Alhabib - Mewarnai dengan Islam.

Tinggalkan Balasan