Pada Sabtu, 12 Desember 2015, untuk pertama kalinya, wanita Arab Saudi bisa menjadi peserta pemilu daerah di negerinya, baik sebagai kandidat maupun pemilih. Pemilu ini untuk memilih anggota DPRD atau dewan di tingkat daerah yang lingkup kerjanya dan tanggung jawab kekuasaannya tidak terlalu besar.
Sebanyak 130 ribuan wanita telah mendaftar sebagai pemilih. Ini jauh lebih sedikit dibandingkan 1,35 juta pemilih pria. Sementara itu, 978 wanita menjadi calon anggota dewan dan 5.938 pria.
Pemilu di Arab Saudi sangat jarang dilakukan. Pemilu di hari Sabtu itu adalah yang ketiga kalinya warga Arab Saudi melakukannya dalam sejarah negeri tersebut. Tidak ada pemilu selama 40 tahun antara 1965 – 2005.
Pada masa pemerintahan Raja Abdullah (almarhum), mulailah wanita diberi kesempatan untuk berperan dalam politik dan pemerintahan. Di masa akhir pemerintahannya, beliau mengangkat 30 wanita sebagai anggota Dewan Syuro tertinggi di negeri itu.
Ada 2.100 kursi dewan yang dipilih pada pemilu hari Sabtu. Sebanyak 1.050 anggota dewan lainnya akan diangkat langsung oleh Raja Salman.
Topik mengenai wanita saudi memilih ini cukup menjadi perhatian dan pembicaraan di media sosial. Para wanita Saudi yang aktif di dunia maya, menyampaikan berbagai ekspresinya.
Voted! for the 1st time in my adult public life in
#SaudiArabia. You may find this laughable but hey, it’s a start.#saudiwomenvote
Demikian Areem Assad, wanita Saudi, mengatakan lewat akun twitternya: “Telah memilih! untuk pertama kalinya dalam masa dewasaku di #SaudiArabia. Engkau mungkin tertawa atas hal ini tetapi lihatlah, ini sebuah permulaan. #saudiwomenvote.
I just voted for the 1st time in my life! It feels amazing to know that I have a voice, & it matters!
#saudiwomenvote#saudielection
Itulah kicauan Amal Faisal yang juga berterima kasih kepada mendiang Raja Abdullah atas inisiatifnya membuka keran partisipasi politik wanita di Arab Saudi.
Sementara itu, Hatoon al-Fasi, salah seorang penyeru partisipasi wanita di publik di Arab Saudi menyatakan sangat gembira atas perkembangan ini. “Alhamdulillah, saya bisa mengalami hal ini dalam hidup saya”, ujarnya seusai memberikan pilihannya.
Kondisi tempat pemungutan suara untuk para wanita dilaporkan sepi. TPS wanita dipisahkan dengan TPS laki-laki dan para wanita harus diantar oleh para walinya jika harus mengendari mobil menuju lokasi pemungutan suara.
Berdasarkan hisab visibilitas hilal 1 Jumadil Awal 1446 H, bulan sabit pertama akan bisa diamati…
Kementerian Agama Republik Indonesia telah secara resmi merilis Kalender Islam 2025. Kemenag RI memberi tajuk…
Bulan Rabiul Akhir 1446 H ditandai dengan ijtimak siklus bulan ke-17.344 dalam kalender hijriyah yang…
Prosesi rukyatul hilal atau melihat hilal awal bulan Dzulhijah telah dilakukan di berbagai negara pada…
Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung Arab Saudi kemarin petang waktu setempat, ditetapkan bahwa 1 Dzulhijah 1445…
Secara hisab Ijtima’ akhir Ramadhan 1445 H. terjadi hari Selasa, 9 April 2024 M, pukul…