Amalan di Bulan Rajab

Bulan Rajab merupakan salah satu dari bulan-bulan haram (suci atau mulia) dalam islam. Ia adalah bulan yang ke tujuh dalam kalender islam atau kalender hijriyah. Sebagian dari kita menyambutnya dengan berdoa dan menjadikan bulan ini sebagai momentum mempersiapkan diri menyambut Ramadhan.

Adakah Amalan Khusus di Bulan Rajab?

Orang yang dicintai Allah - senantiasa menyucikan diriSebagian kaum muslimin percaya dan melakukan amalan atau ritual ibadah tertentu di bulan Rajab ini. Mereka mempercayai ada keutamaan dan pahala yang sangat istimewa melalui ibadah puasa atau sholat atau lainnya tersebut. Tetapi benarkah demikian? Adakah Rasulullaah memberikan contoh atau pernyataan seperti itu?

Berikut adalah komentar beberapa ulama tentang hal tersebut.

Setelah menelaah hadist di atas tadi, Ibnu Taimiyyah rahimahullah menyatakan,” Tidak pernah diriwayatkan dari Nabi saw. tentang fadhilah bulan Rajab di hadits-hadits yang lain. Bahkan kebanyakan hadits yang tersebar tentang keutamaan bulan Rajab ini yang disandarkan kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alahi Wassalam adalah dusta…”(Iqtidhaa-ush Shiraatil Mustaqiim).

Sementara itu, al Hafizh Ibnu Hajar al Asqalani rahimahullah dalam risalahnya, Tabyiinul ‘Ajab bi Maa Warada fii Fadhli Rajab menjelaskan, “Tidak muncul satupun hadits shahih tentang keutamaan bulan Rajab, tidak pula tentang puasanya, tidak tentang puasa tertentu, dan tidak juga tentang mendirikan shalat malam tertentu di bulan ini yang dikuatkan oleh sebuah hadits yang layak untuk dijadikan sebagai hujjah.”

Adapun ‘Umrah di bulan Rajab telah disebutkan oleh Ibnu Rajab bahwa “umrah dibulan Rajab itu adalah hukumnya sunnah menurut pendapat mayoritas generasi Salaf. Diantaranya ‘Umar bin Khaththab radhiallahu anhu dan ‘Aisyah radhiallahu anha. (lihat Laathaa-iful Ma’aarif)

Bulan Rajab adalah Bulan Mulia

Meskipun demikian, bulan Rajab adalah salah satu dari bulan-bulan ‘haram‘ atau mulia di sisi Allah swt. Allah berfirman:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram…” (Al Qur’an surat At Taubah: 36)

Di dalam ash Shahihahin terdapat hadist dari Abu Bakrah rahimahullah dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam banwa beliau bersabda:

“Sesungguhnya zaman telah berputar seperti keadaannya ketika Allah menciptakan langit dan bumi, dalam setahun itu terdapat dua belas bulan. Empat diantaranya adalah bulan haram (disucikan). Tiga dari empat bulan itu, (jatuh secara) berurutan yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijah, Muharram. Sedangkan Rajab (yang disebut juga sebagai) syahru Mudhar, terletak diantara Jumada (ats Tsaniyah) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari)

Ibnu Jarir ath Thabari rahimahullah meriwayatkan melalui sanadnya, dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu sehubungan dengan pengagungan Allah terhadap kesucian bulan-bulan ini, beliau berkata,

“Allah Ta’ala telah menjadikan bulan-bulan ini sebagai (bulan-bulan yang) suci, mengagungkan kehormatannya dan menjadikan dosa yang dilakukan pada bulan-bulan ini menjadi lebih besar dan menjadikan amal shalih serta pahala pada bulan ini juga lebih besar.”

(Tafsir ath Thabari)

Puasa di Bulan Rajab

Sebagian orang melihat adanya kebaikan untuk berpuasa di bulan Rajab karena ia merupakan salah satu dari empat bulan mulia (haram) yang telah ditetapkan Allah di atas. Ada hadits lemah yang mendasari amalan ini yaitu:

صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ

“Berpuasalah di (bulan-bulan) Haram dan tinggalkanlah.”

(HR. Abu Daud, 2428)

Keumuman anjuran berpuasa di bulan haram ini juga mencakup puasa di bulan Rajab. Jadi, tidak pada tempatnya jika ada yang melarang berpuasa di bulan Rajab.

Imam Nawawi berpendapat seperti berikut ini terkair Puasa Rajab:
“Memang benar tidak satupun ditemukan hadits shahih mengenai puasa Rajab, namun telah jelas dan shahih riwayat bahwa Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai puasa dan memperbanyak ibadah di bulan haram, dan Rajab adalah salah satu dari bulan haram, maka selama tak ada pelarangan khusus puasa dan ibadah di bulan Rajab, maka tak ada satu kekuatan untuk melarang puasa Rajab dan ibadah lainnya di bulan Rajab”
(Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim).
 

Bulan Rajab untuk Meraih Keutamaan Ramadhan

Abu Bakar Al-Balkhi berkata: “Bulan Rajab adalah bulan menanam. Bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman. Dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen hasil tanaman.”

Beliau juga berkata: “Bulan Rajab itu bagaikan angin. Bulan Sya’ban itu bagaikan awan. Dan bulan Ramadhan itu bagaikan hujan.”

Barangsiapa tidak menanam benih amal shalih di bulan Rajab dan tidak menyirami tanaman tersebut di bulan Sya’ban, bagaimana mungkin ia akan memanen buah takwa di bulan Ramadhan?

Semoga bermanfaat.

Habib bin Hilal

Habib bin Hilal adalah pengelola dan Editor dari blog ini serta situs Alhabib - Mewarnai dengan Islam.

10 Comments

  1. Pada dasarnya semua ibadah itu dilarang kecuali yang dituntunkan/dicontoh oleh rosululloh SAW saja, hakekatnya dalam beribadah itu HARUS meng-copy aslinya dan tidak boleh kita buat aturan/tatacara/penentuan waktu-waktu baru dalam beribadah…dan jangan pula mengikuti sesuatu ibadah yang dirimu sendiripun tidak tau ilmunya,,karena tanpa ilmu dan sekedar ikut-ikutan kebanyakan orang yang melakukannya itupun juga sesat. QS. Al Isra’: 36, Al An’am :116

  2. Oh jadi berapa jumlah nya tergantung kita mau puasa berapa hari ya kak yang penting makin banyak makin baik..

  3. Assalamu’alaikum wr wb.
    Mohon maaf … permisi saya hamba yang Doif …. yang sangat awam terhadap hukum tentang Puasa….Yang saya tahu 1. Puasa Wajib ( Bulan Romadlon ) , 2 . Puasa Sunah ( 6 hari pada bulan Syawal, Puasa Tarwiyah dan Arofah, Puasa Senin dan Kamis, Puasa Dhaud dan puasa pada tanggal 13. 14, 15 pada bulan bulan Qomariyah ) ..Itu yang selama ini aku dengar namun saya tidak tahu persis dalil hadisnya karena saya bukan orang pondoan ( berlatar pendidikan umum);

    Namun dalam hal PUASA aku punya keyakinan ” PUASA itu URUSANKU dengan PEMILIKKU ” dan Insya Allah … Allah akan mengetahui APA SAJA YANG TERSIRAT DALAM NIATKU dalam menjalankan Puasa….DENGAN KEYAKINAN …. DENGAN PUASA PEMILIKKU AKAN MEMBERI ISYARAT KEPADAKU;

    Dengan begitu aku dapat menarik kesimpulan bahwa ” PUASA ITU HANYA SALAH SATU CARA UNTUK MENDEKAT KEPADA PEMILIKKU” Puasa apa saja meskipun tidak termasuk dalam puasa puasa sunah tersebut diatas;
    Dengan begitu banyak hal yang aku alami yang tidak rasional sering terjadi;

    Saya menyayangkan bagi meraka mereka yang telah banyak mengetahui tentang hukum dan dalil dalil Puasa namun justru sering berdebat tentang SAH dan TIDAKNYA puasa…Padahal puasa itu URUSAN HAMBA dengan PEMILIKNYA

    Semoga coretan ini ada manfaatnya DAN MOHON MAAF UNTUK SIAPA SAJA YANG KURANG BERKENAN

    Wassalamu’alaikum wr wb.

    Dan

  4. saya mau bertanya apakah bulan rajab itu berlangsung 1 bulan lamanya atau hanya 10 hari ? saya blm paham sekali tentang hal ini mohon penjelasannya bagi kalian yang lebih paham tentang ini. terimakasih

  5. Jadi bulan rajab ini jatuh pada tanggal berapa yah ? apakah sudah boleh mulai puasa coz ada temen yg share ttg keistimewaan bulan Rajab & katanya tanggal 30 April ini sudah mulai puasa ? Pls advisenya.
    Thanks

    • Mulainya, berdasarkan wilayah indonesia dan terlihatnya bulan adalah 1 Mei 2014. Silakan memperbanyak amal kebaikan di bulan haram bulan mulia ini.

  6. Puasalah pada bulan2 haram/mulia
    (HR Abu dawud, ibn majah, ahmad)

    Puasa di bulan haram(mulia) itu sunnah (al hadits)
    Bulan rajab adalah bulan mulia
    Jadi berpuasa d bulan rajab sunnah
    A: Kalau saya puasa tanggal 1 rajab?
    B: Sunnah
    C: Kalau tgl 2 rajab?
    B: Sunnah
    D: 25 rajab?
    B: Jangankan cuma sehari, sebulan puasa rajab lho sunnah
    A: Kalau cuma puasa tgl 1nya saja?
    B: Ttp sunnah, tapi ingat, semakin banyak sunnah dikerjakan, semakin bai

    • wah itu bisa dapat safaat nabi Muhammad SWA boleh juga tuh mau dong

Tinggalkan Balasan ke novitaBatalkan balasan