Mungkin inilah salah satu hikmah di balik ramainya sorotan mengenai perbedaan penetapan 1 Syawal atau 1 Ramadhan akhir-akhir ini. Ketika masyarakat menyoroti tidak bersatunya ormas islam di Indonesia dalam menentukan awal bulan hijriyah dalam kalender islam, maka sebagian dari kita ada yang tergerak untuk memperbaiki keadaan. Para ahli dan tokoh yang berperan penting dalam penyusunan kalender islam di Indonesia akhirnya berkumpul kembali dan sepakat untuk menjadikan kriteria imkanur rukyat sebagai dasar pembuatan Kalender Hijriyah Indonesia.
Setidaknya demikianlah yang tergambar dari laporan Prof. Thomas Djamaludin pada blognya mengenai pertemuan 40 tokoh dan ahli kalender islam di Indonesia yang disponsori oleh Kementerian Agama Republik Indoneia pada 19-21 September 2011 di Cisarua, Bogor.
Para tokoh dari berbagai ormas islam, termasuk wakil dari Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, akhirnya menyepakati penggunaan kriteria awal bulan berdasarkan perhitungan imkanur rukyat dengan syarat sebagai berikut:
Kriteria hilal penentu awal bulan ini merupakan kemajuan dan langkah berarti bagi penyempurnaan Kalender Islam Indonesia. Meskipun demikian, para ahli astronomi akan banyak memberikan catatan mengenai kriteria yang ‘sangat optimis’ ini. Menurut data rukyatul hilal global yang terverifikasi dengan baik, kriteria tersebut masih cukup jauh dengan data ketinggian dan elongasi pada rekor bulan sabit termuda yang pernah teramati.
Pertemuan itu juga memberikan catatan, bahwa khusus untuk penentuan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah, kriteria imkanur rukyat yang dipakai harus didukung oleh rukyatul hilal.
Terlepas dari itu, kesepakatan semacam inilah yang sangat dinantikan oleh umat islam di Indonesia ini. Kini tinggal pemerintah, melalui Kementerian Agama, yang harus bersikap tegas dan konsisten dalam menerapkan kesepakatan ini.
Semoga Allah memberikan petunjuknya kepada pengelola urusan umat islam ini.
Secara hisab, Ijtima’ akhir Jumada al-Ula 1446 H terjadi hari Ahad, 1 Desember…
Berdasarkan hisab visibilitas hilal 1 Jumadil Awal 1446 H, bulan sabit pertama akan bisa diamati…
Kementerian Agama Republik Indonesia telah secara resmi merilis Kalender Islam 2025. Kemenag RI memberi tajuk…
Bulan Rabiul Akhir 1446 H ditandai dengan ijtimak siklus bulan ke-17.344 dalam kalender hijriyah yang…
Prosesi rukyatul hilal atau melihat hilal awal bulan Dzulhijah telah dilakukan di berbagai negara pada…
Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung Arab Saudi kemarin petang waktu setempat, ditetapkan bahwa 1 Dzulhijah 1445…
View Comments
iya benar muhammadiyah menggunakan hisab hakiki wujudul hilal, berapapun tingginya hilal meskipun tidak terlihat akan tetap ada bulannya...
kapan salah satu kaidah yg ada bisa ditetapkan sebagai patokan? soalnya terlalu banyak kaidah bikin umat jadi bingung. memang sih.. semuanya punya dalil yg kuat, tetapi yg kita butuhkan lebih dari sekedar dalil. penanggalan berfungsi bukan hanya utk ibadah tetapi utk kegiatan ekonomi dll. kan repot jika orang bayar hutang jatuh tempo tanggal 1 hijriah misalnya, pasti bingung apakah bayar sabtu ato ahad. ya... mudah2an kedepan bisa muncul kekuatan niat bersama utk menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan sehingga bisa menyepakati satu kaidah saja yg dipakai. terserah kaidah yg mana yg diambil.. yg penting kompak gitu lho! DAN ITU BISA..SANGAT BISA. TIDAK ADA YG TIDAK MUNGKIN.
sebagian orang ada yg beralasan itu tidak mungkin sampai umat islam memiliki pemimpin yg kuat. memang benar, kita butuh pempimpin yg kuat, namun saat ini jelas2 belum ada, apakah lalu kita pasrah dan lari dari kenyataan? urusan penyatuan penanggalan hijriah adalah urusan yg bisa diselesaikan antar ormas islam itu sendiri, asalkan mereka punya niat yg sama dan membuang ego masing2. TERSERAH KAIDAH YG MANA YG MAU DIPAKAI, ASALKAN INI BISA MENGANTARKAN UMAT PADA INDAHNYA KESERAGAMAN.
memang ada yg mengatakan bahwa ukhuwan bisa tercipta diatas perbedaan. IYA TETAPI BUKAN UTK SOAL INI. MEMALUKAN... SUNGGUH MEMALUKAN DAN MEMILUKAN JIKA DALAM SOAL INI MASING2 ORMAS MEMBAWA EGONYA MASING2. silakan berbeda dan ukhuwah tetap jalan dalam soal qunut, tahlilan dsb. saya kira dalam soal spt itu, umat harus dewasa memandang perbedaan karena memang itu bagian dari rahmat. TETAPI JIKA PERBEDAAN DALAM SOAL PENENTUAN RAMADHAN, IDUL FITRI DLL ITU MAH LEBAI. MEMALUKAN SEKALIGUS MEMILUKAN. Ya Allah sadarkanlah para pemimpin ormas Islam agar mereka bisa mendahulukan UKHUWAH UMAT ISLAM di atas segalanya.
Muhammadiyah tidak pakai Tinggi bulan sabit (hilal) minimal 2 derajat!!!!!!!! dpt dr mn tuh??????? apa ini hanya sekedar pemaksaan kehendak.
yah kita hnya bisa ber Do'a agr kita sllu di bri petunjuk oleh yg Maha K UASA aMIN YAROBAL ALAMIN
berasa ga mungkin kalender islam bersatu masalahnya masih banyak ulama "nakal" yg punya massa banyak,plus merasa paling benar karena memiliki dalil-dalil yg notabene shahih juga.