Ijtima’ bulan penanda awal Ramadhan 1438 H terjadi pada Kamis, 25 Mei 2017 jam 19:44 UTC (Jum’at, 26 Mei 2017, 2:44 WIB). Pada petang hari Jum’at, 26 Mei 2017, bulan sabit awal Ramadhan 1438 H akan bisa terlihat di wilayah Indonesia jika cuaca cerah dan di sebagian besar negeri-negeri muslim lainnya termasuk Arab Saudi. Hanya wilayah Jepang, Australia, dan New Zealand yang akan sulit untuk menyaksikan hilal awal Ramadhan hari Jum’at ini. Dengan demikian, berdasarkan imkan rukyat, 1 Ramadhan 1438 H jatuh pada hari Sabtu, 27 Mei 2017.
[alert type=”warning”]Lihat juga: Buat sendiri Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1438 H dalam format Excel & PDF[/alert]
Berdasarkan Maklumat Muhammadiyah, 1 Ramadhan 1438 H juga mulai hari Sabtu, 27 Mei 2017. Pemerintah Republik Indonesia, yang biasanya menggunakan hasil rukyatul hilal sepertinya akan juga menetapkan 1 Ramadhan 1438 H jatuh pada hari yang sama.
Peta visibilitas hilal Ramadhan 1438 H
Berikut ini adalah peta visibilitas hilal Ramadhan 1438 H yang menunjukkan wilayah-wilyah yang bisa melihat bulan sabit 1 Ramadhan pada petang hari Jum’at, 26 Mei 2017.
Untuk bulan Syawal 1438 H, ijtima’ terjadi pada hari Sabtu, 24 Juni 2017 jam 2:31 UTC (9:31 WIB). Pada petang hari Sabtu, 24 Juni 2017, wilayah Indonesia dan sebagian besar Asia, Australia dan wilayah Pasifik tidak akan bisa melihat bulan sabit secara kasat mata. Sementara itu, wilayah Afrika dan Amerika akan lebih mudah bisa menyaksikan hilal Syawal pada hari Sabtu ini. Oleh karena itu, berdasarkan imkan rukyat (kemungkinan bulan sabit bisa dilihat), secara global 1 Syawal 1438 H jatuh pada hari Ahad, 25 Juni 2017.
Namun, berdasarkan imkan rukyat lokal, untuk wilayah Indonesia, hari Senin, 26 Juni 2017 baru masuk 1 Syawal 1438 H.
Kemungkinan akan terjadi perbedaan hari raya Idul Fitri. Misalnya, berdasarkan kriteria wujudul hilal, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1438 H jatuh pada 25 Juni 2017. Lihat keputusan PP Muhammadiyah.
Assalaamu’alaykum akhy Alhabib kalau kita menetapkan 1syawal 1438 pada hari senin salah tidak