Kapan Bulan Rajab 1434 H (2013) Mulai?

Bulan Rajab adalah bulan ke-7 dalam kalendar Islam dan termasuk dalam bulan-bulan Haram (suci). Untuk tahun hijriyah 1434 ini bulan Rajab akan menyapa kita pada bulan Mei 2013. Tergantung dengan metode dan cara perhitungannya, bulan Rajab 1434 Hijriyah akan dimulai pada 10 atau 11 Mei 2013. Ijtimak atau konjungsi akhir bulan Jumadil Akhir 1434 H ditandai dengan peristiwa gerhana matahari cincin pada pagi hari Jum’at di wilayah Indonesia.

Berikut ini adalah bagan posisi bulan pada akhir bulan Jumadil Akhir 1434 H di Indonesia (Jakarta).

posisi bulan 10 mei 2013 - rajab 1434

Posisi bulan di horisan pada saat tenggelam matahari untuk wilayah Jakarta, Jum’at, 10 mei 2013.

Terlihat bahwa pada petang hari Jum’at, 10 Mei 2013, bulan telah berada di atas ufuk ketika matahari tenggelam (waktu maghrib) untuk wilayah Indonesia (Jakarta). Ketinggian bulan dari cakrawala sekitar 3 derajat. Meskipun telah di atas ufuk, bulan ini belum tentu bisa dilihat atau di-rukyat.

Peta Terlihatnya Bulan Sabit Rajab 1434 H

Peta Bisa Dilihatnya Bulan Sabit, Rajab 1434 H

Peta bisa dilihatnya bulan sabit penentu masuknya bulan Rajab 1434 H untuk petang hari Jum’at, 10 mei 2013. Daerah arsiran merupakan daerah yang memungkinkan bisa me-rukyat hilal baik dengan bantuan alat optis (merah) atau tidak (biru, hijau)

Menurut peta di atas, bulan sabit penanda awal bulan, baru bisa dilihat menggunakan mata telanjang atau dengan bantuan alat optis di wilayah Arab Saudi ke barat.

Perbedaan Awal Bulan Rajab 1434 H

Khusus untuk wilayah indonesia, menurut kriteria wujudul hilal (Muhammadiyah) bulan Rajab 1434 H telah bisa dimulai pada lepas maghrib 10 Mei 2013. Jadi 1 Rajab = 11 Mei 2013. Hal ini karena bulan secara fisik (tanpa mempedulikan bisa dilihat atau tidak) telah berada di atas ufuk saat matahari tenggelam di wilayah Indonesia (lihat bagan posisi bulan di atas).

Menurut kalender dari Pemerintah dan juga LPFNU (Lembaga Kajian Falakiyah Nahdhatul Ulama), 1 Rajab 1434 H = Sabtu, 11 Mei 2013. Hal ini didasarkan kepada perhitungan bahwa pada saat matahari tenggelam di wilayah indonesia, tinggi bulan sudah lebih dari 2 derajat. Pada bagan tinggi bulan telah sekitar 3 derajat saat matahari tenggelam. Namun biasanya NU menggunakan informasi rukyat untuk memastikan masuknya tanggal 1 bulan hijriyah.

Apakah bulan sabit bisa dilihat / dirukyat pada saat seperti itu di indonesia? Wallahu a’lam. Namun peta kemungkinan bisa dilihatnya bulan di atas menunjukkan hal yang lain: tidak mungkin untuk melihat bulan sabit (bahkan dengan bantuan alat optis sekalipus) pada petang hari Jum’at, 10 Mei 2013, di wilayah Indonesia.

Kalender Persis (Persatuan Islam) menyatakan 1 Rajab 1434 H = Ahad, 12 Mei 2013. Persis memiliki kriteria imkanur rukyat yang berbeda dengan pemerintah. Persis mensyaratkan ketinggian hilal/bulan sabit > 4 dan elongasi bulan-matahari > 6 derajat. Kriteria ini lebih mendekati kriteria astronomis yang diterima oleh ilmuwan falakiyah dunia serta lebih bersesuaian dengan laporan rukyatul hilal terpercaya dari seluruh dunia selama bertahun-tahun. Kriteria ini juga mendekati prediksi sebagaimana tercantum dalam peta di atas dengan kriteria Dr. Khalid Shaukat (moonsighting.com)

Kalender Islam Global

Namun jika kita melihat secara global, menganggap satu bumi ini sebagai satu kesatuan hari dan tanggal, maka pada petang hari Jum’at, 10 Mei 2013, bulan sabit atau hilal akan bisa dilihat di wilayah Arab Saudi atau Afrika ke barat. Dengan demikian secara global, 1 Rajab 1434 H bertepatan dengan Sabtu, 11 Mei 2013 M. Lihat juga Kalender Islam Global tahun 2013.

Semoga bermanfaat.

Habib bin Hilal

Habib bin Hilal adalah pengelola dan Editor dari blog ini serta situs Alhabib - Mewarnai dengan Islam.

2 Comments

  1. perhitungan derajad / metode hisab yang dilakukan oleh Muhammadiyah, Pemerintah dan NU hanya beda masalah derajad ( 2 derajad, suatu saat bisa ada kesamaan) …. namun yang jelas metode hisab sampai detik ini masih dianggap bid’ah oleh salafi ( diluar Muhammadiyah dan NU ).

Tinggalkan Balasan