Benarkah Isra’ Mi’raj pada 27 Rajab?

Salah satu pengetahuan umum di kalangan kaum muslimin Indonesia adalah bahwa tanggal 27 Rajab merupakan peringatan terjadinya Isra’ Mi’raj. Bahkan hari ini dijadikan sebagai hari libur nasional. Tak jarang ada yang memperingatinya dengan melakukan berbagai kegiatan syiar islam. Lebih jauh lagi, ada juga yang melakukan ibadah khusus di tanggal 27 Rajab ini, semisal puasa atau sholat khusus. Tetapi benarkah Isra’ Mi’raj terjadi pada 27 Rajab?

Pendapat Para Ulama tentang Kapan Terjadinya Isra’ Mi’raj

Kebenaran peristiwa Isra’ Mi’raj tidak perlu disangsikan lagi. Al Qur’an sendiri menyebutkan terjadinya peristiwa yang rincian kejadiannya dapat dilihat dari berbagai riwayat dalam hadits-hadits yang shahih ini. Pada peristiwa ini, satu hal penting adalah bahwa Rasulullaah saw. memperoleh perintah pelaksanaan sholat wajib 5 kali sehari.

Mengenai waktu kejadian, para ulama banyak berselisih. Hal ini disebabkan salah satunya karena tidak ada landasan atau sumber kuat yang menyatakan secara pasti kapan Isra’ Mi’raj berlangsung. Berikut adalah nukilan beberapa ulama tentang kapan terjadinya Isra’ Mi’raj:

Imam Ibnu Hajar Al-’Asqalani dalam kitab Fath al-Baariy menyatakan ada lebih dari sepuluh pendapat yang berbeda-beda dalam menentukan kapan waktu terjadinya Isra’ dan Mi’raj, di antaranya ada yang menyebutkan pada bulan Ramadhan, ada yang menyebutkan pada bulan Syawwal, bulan Rajab, Rabi’ul Awwal, Rab’iul Akhir, dan berbagai pendapat yang lain.

Imam Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan bahwa banyak ulama menganggap lemah pendapat yang menyatakan bahwa peristiwa Isra terjadi pada bulan Rajab. Sedangkan Ibrahim Al Harbi dan lainnya mengatakan itu terjadi pada Rabi’ul Awal. Beliau juga berkata: “Diriwayatkan pula dengan sanad yang tidak shahih dari Al Qasim bin Muhammad bahwa peristiwa Isra-nya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam terjadi pada malam ke-27 Rajab, dan ini diingkari oleh Ibrahim Al Harbi dan ulama lainnya.”

Imam Ibnu Taimiyah juga menyatakan peristiwa Isra’ Mi’raj tidak diketahui secara pasti, baik tanggal, bulan, dan semua riwayat tentang ini terputus dan berbeda-beda.

Jadi, pengambilan tanggal 27 Rajab sebagai tanggal terjadinya Isra’ Mi’raj merupakan kesimpulan yang sangat lemah dan tidak memiliki dasar yang shahih.

Habib bin Hilal

Habib bin Hilal adalah pengelola dan Editor dari blog ini serta situs Alhabib - Mewarnai dengan Islam.

19 Comments

  1. Ana yakin yg selamat bukan yg terbanyak/paling sedikit,yg selamat itu yg senantiasa melaksanakan ibadah sesuai pengetahuan masing masing sebelum datang pengetahuan berikutnya,walaupun isro wal mi’raj tdk ada dalil yg shahih di dalam penentuannya,yg penting isro wal mi’raj pernah terjadi,sehubungan ada yg menentukan tgl 27 rajab,gak apa,mungkin karena. Yg shahih gak ada,walaupun hadist doif,tetap itu hadits.

  2. jangan bilang ikut yang terbanyak juga kale…………..ga semua yang ikut terbanyak itu benar………….wa in tuti' aktsaronnasi yudilluka an sabilillah" sebenarnya ritualnya aja yang biasa diselenggarakan jangan lebay……….udah lah ceramah aja……….ambil hikmah nya jangan pake ritual ga jelas………..puasa, sholat, doa dan lain sebagainya..////////buat apaan coba ? pernah dicontohin nabi juga engga kalo ibadah kaya gitu?

  3. Saya setuju sekali dengan pendapat Ade Humaidi Pane, tolong untuk pengasuh blog ini agar tidak membuat masyarakat awam jadi bingung, jika ada penjelasan yg kuat coba di jelaskan di blog ini dengan sejelas2 nya.

  4. Tulisan ini untuk memberikan pemahaman yang benar akan kejadian penting ini. Terutama agar mereka yang mengkhususkan atau mengistimewakan tanggal 27 Rajab, atau bulan Rajab secara umum dengan melakukan ritual ibadah tertentu dapat melihat kelemahan ritual mereka.

  5. Kurang bijaksana jika merubah image yang sudah tertanam pada masyarakat awam islam. Yang penting adalah isi dari isra'mi'raj bukan menebarkan keraguan akan waktu kejadian itu. Saya kira pengasuh blog ini agar lebih memahami kebutuhan masyakat islam daripada membuat mereka bingung

  6. toda la alabanza sea para allh por sus bendiciones y bondads.y que la paz y las bendiciones sean sobre nuasro profeta muhammad, su familia,compaÑeros,y aquellos quines sigan su guia y se apegan a su sunnah hasta el dia del juicio.

Tinggalkan Balasan